Dua Warga Jambi Tewas dalam Kasus Penganiayaan di Bengkulu, Polisi Ungkap Detail Kejadian
Ilustrasi penganiayaan.--
BENGKULU, JAMBIEKSPRES.CO-Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bengkulu sedang mendalami motif penganiayaan yang terjadi di Kecamatan Teluk Segara, yang menyebabkan dua warga asal Provinsi Jambi, RZ dan WH, meninggal dunia.
Kombes Pol Deddy Nata, Kapolresta Bengkulu, menjelaskan bahwa peristiwa ini berawal dari keributan yang berkembang menjadi perkelahian.
"Selama perkelahian, terjadi penggunaan pisau dan perebutan yang berujung pada penusukan dan menyebabkan kematian," ungkapnya.
BACA JUGA:Kasus Penganiayaan, Rumah Anggota DPRD Tebo Digeledah Polisi
BACA JUGA:Diduga Lakukan Penganiayaan, Oknum Anggota DPRD Tebo Dipolisikan
Deddy Nata menambahkan bahwa pihak kepolisian telah menangkap tiga orang terduga pelaku dan menyita satu pisau dari lokasi kejadian.
Kronologi awal menunjukkan bahwa RZ dan WH melakukan transaksi melalui aplikasi prostitusi dan sepakat bertemu dengan seorang wanita di Kampung Bali.
Saat korban merasa foto wanita di aplikasi tidak sesuai dan meminta pengembalian uang, terjadilah keributan yang melibatkan pengeroyokan.
"Dalam kasus ini, korban yang meninggal adalah teman dan wanita pelaku adalah bagian dari kelompok lain. Konflik ini dipicu oleh permintaan pengembalian uang dari korban," jelas Deddy Nata.
BACA JUGA:Keluarga Korban Aji Tolak Label Cinta Segitiga dalam Kasus Penganiayaan
BACA JUGA:Dua Tersangka Penganiayaan AH Santri Tebo Terancam 15 Tahun Penjara
Setelah pengeroyokan, pelaku wanita mengalami kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Deddy juga menginformasikan bahwa pelaku wanita dalam keadaan mabuk, yang terdeteksi dari bau alkohol.
"Jadi, terdapat dua kematian akibat pengeroyokan dan satu kematian akibat kecelakaan lalu lintas," katanya. (*)