Mahasiswa Unja Pelajari Teknologi Canggih di China melalui Program Pertukaran Pemuda ASEAN-China
Mahasiswa internasional Universitas Jambi Shitu Moe saat mengikuti ASEAN-China Youth Exchange Camp di Xiamen dan Quanzhou--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO- Sithu Moe, mahasiswa internasional dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Jambi (Unja), berkesempatan untuk mempelajari penerapan teknologi mutakhir di China melalui partisipasinya dalam ASEAN-China Youth Exchange Camp yang diselenggarakan di Xiamen dan Quanzhou.
Program ini, yang berlangsung dari 26 hingga 31 Agustus 2024, mempertemukan 24 pemuda dari 10 negara ASEAN serta China.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jambi pada Senin, Sithu Moe menjelaskan bahwa selama program tersebut, para peserta diperkenalkan dengan berbagai inovasi teknologi yang digunakan di universitas-universitas terkemuka di China.
Salah satu penemuan paling mencolok adalah sistem otomatis yang memungkinkan mahasiswa untuk mengakses kampus tanpa perlu kartu tanda mahasiswa (KTM), berkat teknologi canggih yang telah dikembangkan oleh institusi pendidikan di negara tersebut.
“Teknologi di China sangat maju. Misalnya, mahasiswa di sana tidak lagi memerlukan KTM untuk memasuki kampus karena semuanya diatur melalui sistem teknologi mutakhir. Ini adalah sebuah contoh bagaimana teknologi dapat menyederhanakan kehidupan sehari-hari dan meningkatkan efisiensi. Saya berharap teknologi serupa dapat diterapkan di Unja,” ujar Sithu Moe.
Selama program ini, Sithu Moe tidak hanya belajar tentang teknologi, tetapi juga berkesempatan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada peserta dari negara lain.
Ia merasa pengalaman ini sangat berharga, baik dalam hal memperdalam pemahaman tentang teknologi dan budaya China maupun dalam meningkatkan hubungan antarbudaya.
“Saya merasa sangat beruntung dapat mengikuti program ini. Selain mempelajari teknologi canggih, saya juga bisa berbagi tentang budaya Indonesia dengan peserta lainnya. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk memperluas wawasan dan membangun jaringan internasional,” kata Sithu Moe.
Program ASEAN-China Youth Exchange Camp bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara negara-negara ASEAN dan China, serta memperluas pemahaman dan hubungan antara pemuda dari berbagai negara.
Selama program berlangsung, peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan dan wawasan tentang teknologi dan inovasi, tetapi juga berinteraksi dengan perusahaan besar yang menjadi sponsor acara tersebut.
Perusahaan-perusahaan ini memberikan informasi mengenai bagaimana teknologi dan bisnis dapat berkembang secara bersamaan, serta bagaimana mereka dapat saling mendukung dalam konteks global.
“Sponsor-sponsor acara ini memberikan wawasan yang sangat berharga tentang bagaimana teknologi dan bisnis dapat berkolaborasi. Ini memberikan kami pandangan baru tentang bagaimana kita bisa mengembangkan ide-ide inovatif dalam bidang teknologi dan bisnis,” tambah Sithu Moe.
Sithu Moe berharap bahwa pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya selama program ini dapat dibagikan kepada mahasiswa lainnya di Indonesia, serta menjadi inspirasi bagi mereka untuk aktif mencari kesempatan internasional dan mengejar kemajuan di bidang teknologi dan budaya. (*)