Menanti Ketegasan Pemangku Kebijakan
Terkait Pembangunan Stockpile Batu Bara Aurduri
JAMBI – Rencana pembangunan stockpile batu bara milik PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) di kawasan Aurduri, Kelurahan Aurkenali, Kecamatan Telanaipura masih terus diawasi masyarakat.
Penolakan adanya stokcpile batu bara dan pelabuhan batu bara di kawasan Aurduri tersebut terus diawasi oleh masyarakat. Terbangun atau tidaknya stockpile itu tergantung ketegasan pemangku kebijakan.
Hal ini juga menjadi perhatian Anggota DPRD Kota Jambi. Seperti Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun, yang hingga kini masih menolak keberadaan PT SAS itu.
“Kami tidak setuju. Siapa yang dapat menjamin, jika stokcpile itu terwujud, seperti apa nasib Intake PDAM di sana kedepannya. Karena Intake PDAM persis berada di hilir lokasi stockpile batu bara,” katanya, Kamis (23/11).
Kata Junedi Singarimbun, polemik terkait PT SAS ini harus segera diselesaikan sesuai kewenangan yang ada agar tidak ada permasalahan yang timbul di masyarakat, khususnya di Kota Jambi.
“Ada beberapa RT yang bakal terdampak. Kita juga minta DPRD Provinsi Jambi mengawasi hal ini. Yang jelas kita tetap menolak,” ungkapnya.
Sementara, belum lama ini Camat Telanaipura, Rizalul Fikri menyebut, pihaknya berada di belakang masyarakat.
“Kita tidak bisa berbuat banyak. Jika masyarakat menolak, tentu kita ikut menolak. Namun jika masyarakat setuju, Saya juga tidak bisa melarang. Lagi-lagi kembali ke masyarakat,” singkatnya.
Baru-baru ini puluhan warga Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi menggelar aksi menolak pembangunan stockpile batu bara di lingkungan mereka.
Aksi yang dilakukan masyarakat tersebut ditandai dengan pemasangan baleho penolakan warga. Dari pantauan di lapangan, dalam aksi tersebut tidak hanya dihadiri warga laki-laki, namun banyak juga ibu rumah tangga dan anak-anak. Mereka sepakat monolak adanya stockpile batu bara di kawasannya.
Pembangunan stokcpile batu bara tersebut dilakukan oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS), di kawasan Aurduri, Kelurahan Aur Kenali. Lokasinya dekat dengan pemukiman warga.
Ketua Forum Warga Aur Kenali, Syarif mengatakan, aksi yang dilakukan itu merupakan wujud keseriusan warga menolak rencana pembangunan stockpile batu bara di tengah pemukiman masyarakat.
"Kami selaku warga masyarakat sekitar menolak adanya stockpile batu bara di kawasan kami. Kami tidak ingin kedepan warga terganggu, mulai dari segi kesehatan, sosial dan lainnya," kata Syarif. (hfz)