Wujudkan Desa Religius, SAH Dorong Pembangunan Fasilitas Keagamaan di Pedesaan
Anggota DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM bersama masyarakat usai saling berjabat tangan usai menggelar sebuah acara di salah satu masjid di Kota Jambi.--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi yang juga Anggota DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM terus mendorong kegiatan keagamaan (religiusitas) di pedesaan.
Dalam hal ini Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI tersebut mendorong pembangunan fasilitas keagamaan di desa - desa, seperti Masjid, Mushola, Pesantren dan sarana ibadah lainnya sesuai keyakinan masyarakat setempat.
Dalam hal ini SAH mengajak seluruh masyarakat berjuang bersama membangun sarana peribadatan, menurutnya semangat mendirikan fasilitas keagaamaan tidak hanya datang dari warga namun berkat semangat seluruh semua umat islam.
BACA JUGA:SAH Dorong Kemendes Bangun Lapangan Sepak Bola Berkualitas Tiap Desa
BACA JUGA:SAH Ungkap Program Prabowo Untuk Membangun Ekonomi Desa
Selanjutnya legislator yang dikenal sebagai Bapak Beasiswa Jambi ini juga memberi motivasi, gambaran dan wawasan bagi semua pihak khususnya pendidik agama.
Tegas dikatakannya, ilmu agama akan menjadi sebuah kebutuhan. Apapun yang dilakukan, akan maju, bagus dan berkembang karena bekal ilmu agama.
"Apapun ilmu kita dalam menjalani kehidupan ini tanpa didasari ilmu agama, kita tidak akan maju," tegasnya.
Hal ini disampaikannya terkhusus untuk ustadz-ustadz yang menjadi tenaga pendidik di Masjid atau bahkan Pesantren, SAH berpesan agar meningkatkan kualitasnya agar menghasilkan lulusan yang berkompeten.
BACA JUGA:SAH Minta Anggota DPRD Gerindra Jambi Dukung Aspirasi Pembangunan Desa
BACA JUGA: SAH Terus Dorong Pemerataan Pembangunan Desa dan Kota
"Jangan hanya sekedar mengajar, namun harus lebih meningkatkan kualitas ajarannya. Jangan hanya ilmu agama," tegasnya lagi.
Sehingga, para santri lulusan pesantren ini dapat menjadi orang-orang yang siap menghadapi tantangan kedepan selain dibidang agama, bisa dibidang ekonomi atau dibidang lainnya.
"Saya minta tolong, jangan sampai cita-cita para santri hanya menjadi penceramah. Namun bisa menjadi ustadz ahli ekonomi, ustadz ahli tehnik, ustadz ahli pertanian, jadi kita tidak dibodoh-bodohi terus," ungkapnya.