Indahnya Negeri ‘Sekepal Tanah dari Surga yang Tercampak ke Bumi’ (Episode 2)

Peserta Tour Boemi Nusantara Etape 7 Padang-Kerinci-Jambi saat berada di Kebun Teh Kayu Aro--

Menyingkap Pesona Jalur Padang-Kerinci-Jambi 

JAMBIEKSPRES.CO - Makan siang sudah, ngopi juga sudah, ketika semua dirasa aman, perjalanan rombongan Tour Boemi Nusantara dengan mengendarai sepeda motor Yamaha NMAX Turbo dari Alahan Panjang Sumbar, akhirnya berlanjut. Berkendara dari Kota Padang, rasanya dua jam istirahat sudah lebih dari cukup. Sudah hampir pukul 14.00 WIB, kita tak mau terlalu gelap nanti sampai di Kayu Aro Kerinci. 

“Siap-siap ya, kita akan terus menanjak ini sampai Kerinci,” begitu Rizal dari Komunitas YRFI Jambi mengingatkan semua peserta. Jujur, sebenarnya kami semua tidak terlalu khawatir apakah perjalanan ini akan menanjak atau menurun karena semua sedang mengendarai NMAX TURBO yang teknologinya sudah kami uji saat mengaspal di tanjakan viral Sitinjau Lauik, justru yang kami khawatirkan adalah, jika nanti ingin ngopi lagi, apakah masih boleh stop?


Edukasi Kopi bersama Ibu Erna--

Beruntung, ternyata perjalanan selanjutnya tidak ada yang mengantuk, sepertinya memang tak butuh kopi lagi karena jalur yang kami tempuh cukup ekstrim, membuat mata harus tetap waspada. Kami hanya satu kali berhenti di Muara Labuh untuk mengisi BBM, hemat juga, teori 40 kilometer per liter untuk NMAX TURBO ternyata benar adanya.

Tak terasa, ternyata kami telah menempuh perjalanan 210 kilometer dari Kota Padang, sebuah tugu dengan tulisan “Welcome To Kabupaten Kerinci” yang menyadarkan kita semua. Disambut kabut putih, Kerinci sore ini benar-benar seperti negeri di atas awan. 

BACA JUGA:Bank Indonesia Provinsi Jambi Dorong Transformasi Ekonomi Keuangan Digital

BACA JUGA:Tingkatkan Pemahaman Hukum, Bawaslu Batanghari Gelar Sosialisasi Bersama Kades dan Lurah

Sebelum masuk ke villa tempat istirahat dan menginap, kami juga disuguhkan pemandangan  hamparan kebun teh tertua, terluas dan tertinggi di dunia di atas lahan 3.020 hektare di ketinggian 1.600 mdpl. 

Sekepal Tanah dari Surga yang Tercampak ke Bumi, julukan ini memang benar adanya. Keindahan Kerinci yang membuat ia diberi gelar seperti ini. “Jika nanti tak diberi kesempatan masuk surga, minimal sekarang saat masih hidup, harus menginjakkan kaki di Kerinci, sebagai perwakilan surga, Thanks God akhirnya bisa ke sini lagi,” celetuk Fadil, salah satu peserta touring. Hari mulai gelap, semua pun masuk ke kamar masing-masing, ada yang memilih ngopi dulu, ada juga yang langsung tidur dengan mimpinya masing-masing.


Yamaha NMAX Turbo--
Yamaha NMAX Turbo--

Saatnya Mengeliling Kerinci 

Hari kedua di Kabupaten Kerinci, dingin sekali. Panitia memberi kabar bahwa pagi ini kami harus bangun lebih cepat. Ada anekdot: Kalau mau tidur, jangan ke Kerinci, kalau bisa selama berada di Kerinci, tiap menit bola mata dibuka untuk melihat setiap sudut alamnya.

Tour Boemi Nusantara, sesuai judulnya kegiatan ini memang bertujuan untuk mengajak peserta menikmati keindahan nusantara. Pagi ini, rute perjalanan pertama di Kerinci adalah menjelajah Rawa Bento yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Kami kembali menghidupkan mesin motor, memulai perjalanan, nge-gas lagi.

Tag
Share