Puisi-Puisi

sajak-sajak ini tidak berarti apa-apa —tanpa kau sadari 

aku sudah di ujung kata untuk menuliskanmu.

 

 

 

Memeluk Subuh 

jarum jam menusuk tubuh yang gigil.

wajah-wajah peristiwa kelam memelukku 

yang sendiri berkaca sepi. 

 

di hadapanku, tumbuh subur anak kecewa yang 

telah dewasa. tubuhnya setebal sunyi yang merupa 

elegi berharap mati dihabisi diri sendiri 

 

malam ini, pohon akasia gugur di kepalaku.

Tag
Share