Puisi-Puisi

ia yang saban hari meminta matamu, 

tak kunjung pandai bercerita apa itu bahagia. 

 

serupa senyum ibu; rapalan doa ialah bibir bulan 

yang disebut sabit,

tergantung di langit meminta ibu 

yang sedang menyusuiku

―tetapi ibu tidak pernah tersenyum. 

 

di hadapanku, anak perempuan itu mengajakku 

menziarahi makam tuhan 

yang lama tak pernah hidup di matanya; 

yang dahulu tak pernah libur, 

sibuk bekerja di kepala. 

 

Tag
Share