Edukasi Makanan Sehat untuk Cegah Obesitas Anak
Ilustrasi anak yang mengalami obesitas.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, Dr. dr. Inge Permadhi, SpGK (K), mengusulkan agar sekolah menjadi agen penting dalam edukasi mengenai makanan sehat untuk mencegah obesitas pada anak-anak.
Menurut Dr. Inge, peran guru sangat krusial dalam mengajarkan murid tentang pentingnya gizi seimbang.
"Anak-anak saat ini semakin cerdas dan mereka bisa menyebarluaskan pengetahuan ini kepada orang tua mereka. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memberikan pendidikan mengenai pola makan sehat," ujarnya dalam wawancara dengan ANTARA di Jakarta, Senin.
Dr. Inge menekankan bahwa pencegahan obesitas harus dilakukan secara bersamaan melalui edukasi di sekolah dan keterlibatan orang tua. Sekolah diharapkan tidak hanya mengajarkan tentang makanan sehat, tetapi juga mengenai pentingnya aktivitas fisik untuk memastikan anak-anak bisa menyalurkan energi dengan baik.
BACA JUGA:Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh Ambil Cuti Dua Bulan
BACA JUGA:Pemkab Batanghari Gelar Bimtek dan Benchmarking untuk Anggota BPD
Dari sisi orang tua, Dr. Inge menyoroti pentingnya mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk memilih makanan dan minuman yang bergizi serta terlibat dalam aktivitas fisik bersama anak-anak.
Orang tua diharapkan dapat memahami komposisi gizi dari makanan yang dikonsumsi anak dan mengurangi asupan makanan tinggi karbohidrat sederhana dan lemak berlebihan.
Selain itu, Dr. Inge mengingatkan bahwa makanan dan minuman manis dapat meningkatkan asupan kalori yang berisiko menambah berat badan. Ia menganjurkan agar orang tua membatasi konsumsi makanan dan minuman yang manis dan memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti buah dan sayur, serta menghindari makanan berlemak dan digoreng.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2018, tingkat obesitas di Indonesia terus meningkat, dengan satu dari tiga orang dewasa dan satu dari lima anak-anak mengalami kelebihan berat badan. Persentase obesitas pada anak telah meningkat dari 8 persen pada tahun 2007 menjadi 21,8 persen pada tahun 2018.
Kemenkes telah menggarisbawahi bahwa obesitas pada anak berisiko tinggi bagi kesehatan jangka panjang mereka.
Edukasi tentang makanan sehat diharapkan dapat membantu menurunkan angka obesitas dan mempromosikan gaya hidup sehat sejak usia dini, dengan mengikuti pedoman gizi seimbang yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan. (ant)