Dari Sunset di Tengah Laut Hingga Jogging Track di Garis Pantai

SUNSET: Penulis bersama rombongan lainnya berfoto dengan latar belakang sunset di tengah laut. FOTO : IWAN KURNIAWAN/JAMBI EKSPRES GROUP--

Boleh, kita chek in saja dulu. Setelah itu, silakan yang mau bermain di pantai atau mencoba kulineran khas Pattaya, ujar Baree.

Baron Beach Hotel memang berada di kawasan Pantai Pattaya, tempatnya cukup strategis. Di depannya terdapat sebuah mall terbesar di Pattaya, Mall Centra Festival Pattaya namanya. Hanya butuh waktu sekitar 5 menit untuk menuju ke pantai. Wajar saja, banyak sekali wisatawan yang menginap di hotel ini, termasuk wisatawan dari Indonesia lainnya. Makanannya pun muslim food, sehingga hotel ini betul-betul menjadi jujukan wisatawan asal Indonesia.

Pukul 17.00 sore, bar-bar di sepanjang garis pantai Pattaya sudah buka, bahkan sudah terlihat ramai oleh pengunjung. Didominasi oleh turis-turis dari Eropa.

Dikutip dari wikipedia.org, Pattaya adalah sebuah kota di Thailand, terletak di pesisir Teluk Thailand, sekitar 100 km (62 mil) tenggara Bangkok di Provinsi Chonburi. Merupakan pusat pariwisata terbesar di Thailand.

Nama Pattaya berkembang dari suatu peristiwa saat Phraya Tak (kemudian menjadi Raja Taksin) bersama pasukannya berbaris berjalan dari Ayutthaya ke Chanthaburi, yang terjadi sebelum jatuhnya ibu kota Kerajaan Ayutthaya itu ke tangan penjajah Burma tahun 1767.

Ketika pasukannya tiba di daerah sekitar yang saat ini adalah Pattaya, Phraya Tak (Phraya adalah suatu gelar dalam Kerajaan Thailand yang diberikan pada orang yang memegang jabatan sebagai sekretaris kementerian, direktur jenderal, gubernur suatu kota penting, panglima tentara, atau penasihat dari suatu jabatan kerajaan) bertemu dengan seorang pemimpin lokal bernama Nai Klom, yang mencoba mencegatnya. Ketika keduanya saling berhadapan penampilan kebangsawanan Phraya Tak dan disiplin pasukannya. Ia menyerah tanpa bertempur dan bergabung dengan pasukan Phraya Tak. Tempat itu kemudian dikenal dengan nama "Thap Phraya", yang berarti "pasukan Phraya". Nama itu kemudian menjadi Pattaya, nama angin yang berhembus dari barat daya ke timur laut di awal musim hujan.

Perjalanan darat dari Bangkok ke Pattaya hanya 2-3  jam menggunakan bus. Dekatnya jarak dari Bangkok itu membuat wisatawan yang berlibur ke Bangkok, selalu menyempatkan diri untuk sekedar bermalam di Pattaya. Tarif hotelnya pun cukup terjangkau. 700-800 baht per malam. Jika dirupiahkan, sekitar Rp 300-400 ribu.

Pattaya memiliki garis pantai sekitar 3 kilo meter (KM).  

Di sisi pantai, berdiri bangunan-bangunan megah, mulai dari Hilton Hotel, Hard Rock Cafe, McDonald, Royal Garden Plaza, hingga puluhan bar yang berjejer di sepanjang pantai. Persis mirip dengan kawasan Kuta, Bali.

Pasir putih menghampar di sepanjang pantai. Pengunjung bebas beraktivitas di sepanjang pantai itu. Yang mau bermain water sport, atau menyewa boat untuk berkeliling pantai,  juga disediakan di tempat itu. 

Puluhan pohon kelapa juga ditanam disepanjang pantai, menghadirkan semilir angin pantai yang sejuk dan eksotis. Pohon-pohon itu berjejer persis di sisi jogging track yang berbatasan dengan jalan utama. 

Kalau pagi, banyak yang running di jogging track ini, sambil menikmati udara pagi. Jogging track-nya lebar sampai ke ujung sana, katas Baree sambil menunjuk landk mark Pattaya City.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 waktu Pattaya, sunset yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul juga. Matahari seperti tertelan di tengah lautan lepas tak bersisi. Inilah moment yang paling ditunggu-tunggu untuk diabadikan. 

Malam pun mulai merambat pelan, bersamaan dengan kian menggeliatnya dengan kehidupan malam di Pattaya. (*)

 

Tag
Share