Blokade Israel Berpotensi Memicu Kelaparan di Gaza Akibat Penutupan Toko Roti
Seorang anak terlihat menangis diantara kerumunan saat menunggu mendapatkan makanan panas yang didistribusikan oleh badan dan organisasi amal di Kota Gaza--
GAZA, JAMBIEKSPRES.CO- Warga Palestina mengkhawatirkan potensi kelaparan di Jalur Gaza utara akibat blokade Israel yang terus berlangsung, yang telah memaksa lima dari enam toko roti di wilayah tersebut untuk tutup.
Kamel Ajjour, pemilik salah satu toko roti, menyatakan kepada Anadolu bahwa hanya satu toko roti yang masih beroperasi di Gaza utara, dan kemungkinan besar akan tutup dalam waktu dekat jika Israel terus memblokir pasokan bahan bakar dan bahan-bahan penting.
BACA JUGA:UNRWA Luncurkan Kampanye Vaksinasi Polio untuk Anak-Anak di Jalur Gaza
BACA JUGA:PM Belanda Desak Gencatan Senjata di Gaza untuk Hindari Eskalasi
Ajjour menambahkan bahwa bahan bakar untuk toko roti di Gaza utara belum dikirim selama lebih dari sepuluh hari, dan pasokan bahan-bahan seperti tepung, gula, dan ragi telah menurun drastis dalam hampir sebulan terakhir.
Ajjour mendesak organisasi internasional, termasuk PBB, untuk segera campur tangan agar mencegah kelaparan di Gaza utara dan mempercepat pengiriman bahan bakar serta material penting untuk memastikan produksi roti tetap berjalan.
Sejak Oktober lalu, Israel telah melancarkan serangan intensif ke Gaza setelah kelompok perlawanan Hamas melintasi perbatasan.
Serangan ini terjadi meskipun Dewan Keamanan PBB telah mendesak gencatan senjata.
Lebih dari 41.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas, dan lebih dari 95.300 lainnya mengalami luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.
BACA JUGA:Krisis Mediasi Gaza, Qatar Sebut Negosiasi Mencapai Titik Kritis
BACA JUGA:Ratusan Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Sekolah Gaza
Serangan Israel dan blokade yang berkelanjutan telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, serta mengakibatkan kelangkaan parah bahan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel juga menghadapi tuduhan genosida dari Mahkamah Internasional atas aksinya di Gaza. (*)