‘Tak Bertemu Bidadari tapi Kami Semua Harus Kembali’ (Episode 3 - Habis)

--

Menyingkap Pesona Jalur Padang-Kerinci-Jambi: 

Dari Kayu Aro Kabupaten Kerinci yang sangat dingin, perjalanan rombongan Tour Boemi Nusantara berlanjut ke Kota Sungai Penuh. 

Sampai di Kota Sungai penuh, suhu udara mulai terasa lebih hangat, Jarak Kayu Aro dan Sungai Penuh sekitar 47 kilometer. 

Kota ini terbilang kota yang unik karena hampir 60 persen wilayahnya adalah Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). 

Meski julukannya ‘kota’ tapi sebagian besar wilayahnya adalah hutan. Begitu banyak pula potensi wisata alam di penyangga TNKS Sungai Penuh, salah satunya adalah Bukit Khayangan. 

Namanya memang Khayangan, namun jangan berharap ada bidadari di sini, bukit ini adalah Khayangan tanpa bidadari yang berada pada ketinggian 2.000 mdpl. 

Menuju ke puncak juga ibarat naik gunung, sepanjang 8 kilometer, semua adalah tanjakan dan tikungan. Berkendara harus ekstra hati-hati karena lebar badan jalannya tak sampai 10 meter.

Beruntung semua kami bisa mencapai puncak dengan waktu sekitar 17 menitan, tak sampai 30 menit seperti perjalanan pada umumnya. 

Di puncak, semua pun menikmati rasanya berada di negeri di atas awan, jajaran bukit dan pegunungan Bukit Barisan yang berjejer indah. Dari puncak Bukit Khayangan, di atas langit ada awan, di bawah telapak kaki juga ada awan.

Banyak yang bilang, ujian ke Bukit Khayangan sebenarnya tak hanya saat naik namun juga saat turun. Namun di balik ujian itu, kami pun bisa merasakan bagaimana rasanya berkendara di turunan tanpa harus banyak menggunakan rem. 

 “Kali ini saya mencoba berkendara di turunan minim pengereman, tadi saya coba step 3 jadi dia nahan terus, kita bisa mengatur tingkatan engine brake. Teknologi YECVT yang ada di NMAX TURBO benar-benar tambah safety, No Gimmick,” ujar Permana Triaz, salah satu konten creator yang ikut dalam rombongan. 

Tag
Share