Ekspor Produk Perikanan Indonesia ke Rusia Mencapai 25,38 Juta Dolar AS

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo (paling kiri) dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan bahwa nilai ekspor produk kelautan dan perikanan Indonesia ke Rusia mencapai 25,38 juta dolar AS pada tahun 2023.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, menyampaikan informasi ini dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Selasa. Menurutnya, komoditas utama yang diekspor adalah udang, yang menyumbang 11,53 juta dolar AS atau sekitar 45 persen dari total ekspor.

Selain itu, rumput laut menyumbang 5,87 juta dolar AS (23,1 persen), dan hati-telur ikan berkontribusi sebesar 5,25 juta dolar AS (20,7 persen).

BACA JUGA:Monitoring Ekspor Cangkang Sawit Akan Dikirim ke Jepang

BACA JUGA:Indonesia Ingin Jadi Eksportir Energi Hijau di Masa Depan

Indonesia kini menduduki peringkat ke-12 sebagai pemasok produk kelautan dan perikanan ke Rusia. Chile mendominasi pasar dengan pangsa 22,5 persen, sedangkan Indonesia memiliki pangsa sebesar 1,5 persen.

Budi juga mengungkapkan bahwa total impor produk perikanan Rusia pada tahun ini mencapai 1,73 miliar dolar AS, yang setara dengan 0,9 persen dari total impor global.

Produk yang banyak dicari Rusia termasuk ikan trout dan salmon (39,4 persen), udang (20 persen), dan rumput laut (8,6 persen).

Meskipun ekspor produk perikanan Indonesia mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya—dengan defisit 42,42 juta dolar AS pada 2022 dan 15,5 juta dolar AS pada 2023—faktor geopolitik seperti konflik Rusia-Ukraina telah mempengaruhi jalur logistik dan distribusi.

BACA JUGA:Sebelum Diekspor ke Jepang, Cangkang Sawit Senilai Rp 20,1 Milyar Diperiksa Karantina Jambi

BACA JUGA:Akan Ekspor Limbah Kacang Tanah Jadi Bahan Bakar Pengganti Batu Bara

Namun, ada harapan dengan tersedianya penerbangan langsung dari Denpasar ke Rusia, yang dapat mempercepat pengiriman produk perikanan dalam waktu sekitar 12 jam.

KKP berencana untuk meningkatkan diplomasi melalui penandatanganan nota kesepahaman di bidang perikanan dan mengirimkan sampel produk untuk memenuhi permintaan pasar di Rusia.

Dengan memasuki musim dingin, kebutuhan protein di Rusia diperkirakan akan meningkat, dan ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk menyesuaikan produk dengan tren konsumen yang menginginkan makanan siap saji. Ada juga permintaan khusus untuk udang ukuran 1:100 dalam kemasan 1 kg. (*)

Tag
Share