Mahasiswa UNS Mendapat Pembelajaran Kecerdasan Buatan dari Nvidia

Perwakilan Nvidia Indonesia Adrian Lesmono memperlihatkan contoh pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan di Solo--

SOLO, JAMBIEKSPRES.CO-Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berkesempatan mengikuti kegiatan edukasi tentang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang diadakan oleh Nvidia, sebuah perusahaan teknologi terkemuka, di Balai Kota Surakarta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Nvidia untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi canggih di berbagai bidang.
Perwakilan Nvidia Indonesia, Adrian Lesmono, menjelaskan bahwa UNS adalah salah satu universitas yang terlibat dalam program edukasi ini.

BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Infrastruktur Digital untuk Mendukung Pengembangan Kecerdasan Artifisial

BACA JUGA:Indosat Kenalkan Solusi Teknologi Berbasis Kecerdasan Buatan

"Kami sebelumnya juga telah melakukan kegiatan serupa di institusi lain, seperti IPB Bogor, Jakarta, serta kota-kota besar seperti Surabaya dan Malang tahun lalu. Kegiatan ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya AI," katanya sebagaimana dikutip dari Antara.
Adrian mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk mengubah cara berpikir dan bekerja.

"Memiliki skill set dalam AI sangat penting untuk membangun fondasi berpikir yang inovatif. Dengan memahami AI, cara berpikir kita akan lebih beragam, baik dari segi input yang digunakan maupun output yang dihasilkan," jelasnya.
Lebih lanjut, Adrian berharap kegiatan edukasi ini tidak hanya terbatas pada mahasiswa, tetapi juga dapat mendorong adopsi teknologi AI yang lebih luas dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan dan bisnis.

BACA JUGA:Literasi Digital, Kecerdasan Buatan, dan Masa Depan Manusia

BACA JUGA:Sastra dan Kecerdasan Buatan: Melintasi Batas Kreativitas

"Kami ingin menjangkau masyarakat di Solo dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana AI dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam dunia kerja," ujarnya.
Dalam konteks ini, Adrian juga menekankan pentingnya peran akademisi dalam menyiapkan kebijakan yang terkait dengan pemanfaatan teknologi AI dalam pembelajaran.

"Akademisi perlu memiliki kebijakan yang jelas dalam menerapkan AI di masing-masing mata kuliah. Dengan cara ini, manfaat dari teknologi ini dapat dirasakan baik oleh pengajar maupun mahasiswa," tambahnya.
Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam kepada mahasiswa UNS mengenai potensi dan aplikasi kecerdasan buatan, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi canggih.

Dengan demikian, para mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu berkontribusi dalam pengembangan dan penerapan AI di berbagai sektor industri di masa depan. (*)

Tag
Share