Perpustakaan Kini Punya Koleksi 5000 Eksemplar Buku

TMAN BACA: Anak-anak membaca buku di taman baca Kampung Pekijing, Kelurahan Kalang Anyar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, Minggu (6/10/2024).ANTARA --

Selain membaca buku untuk diri sendiri, Juliani juga aktif berbagi ilmu kepada anak-anak yang belum bisa membaca, seperti mengajari mereka mengenal huruf dan mengeja.

Dirinya mengaku senang dan bangga akan kekompakan masyarakat Pekijing hingga kini budaya membaca tidak hanya dilakoni oleh anak-anak, melainkan juga para orang tua.

Taman Baca

Pengelola Perpustakaan Pekijing Bayu Ibrahim menyampaikan hadirnya taman baca di perkampungan Pekijing berawal dari keresahan masyarakat yang merasa jauh dari akses pendidikan, meskipun mereka berada di Ibu Kota Provinsi Banten.

Kenyataan tersebut mendorong masyarakat untuk mengenal literasi sebagai upaya mendekatkan anak dengan pendidikan. Hingga terbentuklah taman baca dan perpustakan Pekijing pada tahun 2019.

Meskipun demikian, tantangan pertama dan tersulit dalam meningkatkan minat baca ialah memberikan pemahaman kepada masyarakat itu sendiri.

Penyebanya, literasi tidak berbentuk fisik yang bisa direncanakan hari ini, kemudian keesokan hari sudah terlihat hasilnya. Untuk menanamkan budaya membaca atau meningkatkan gemar membaca, perlu waktu hingga hasilnya terlihat.

Oleh karenanya, masyarakat terus membuat berbagai kegiatan untuk mengembangkan minat baca anak-anak serta masyarakat Pekijing, misalnya dengan diadakan lomba mendongeng untuk anak-anak tingkat SD, latihan dan lomba menulis untuk anak-anak tingkat SMP dan SMA, membaca puisi hingga menggelar pentas kesenian.

Selain itu, kegiatan musik tradisional hingga permainan tradisional juga dihadirkan untuk menghibur anak-anak di sela-sela membaca.

Kini perpustakaan Pekijing telah memiliki koleksi buku sekitar 5.000 eksemplar. Jumlah tersebut meningkat sejak taman baca itu didirikan 5 tahun lalu.

Ribuan buku itu bertambah melalui program pengadaan, bantuan dari Perpustakaan Kota Serang, hingga hibah dari komunitas literasi karena melihat antusiasme masyarakat yang tinggi.

Kepedulian terhadap lingkungan terus tumbuh, tidak hanya di Kampung Pekijing, tetapi juga di berbagai daerah lainnya. Bayu Ibrahim percaya bahwa dengan literasi yang kuat, masyarakat bisa lebih maju dan sejahtera.

Di setiap rumah di Kampung Pekijing, selalu ada kotak buku yang menempel di dinding depan rumah. Kotak-kotak itu berisi buku-buku yang telah disesuaikan dengan minat baca setiap keluarga, menciptakan perpustakaan mini yang selalu siap menyambut siapa saja yang ingin membaca.

Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga menguatkan ikatan antarwarga melalui pertukaran ilmu dan cerita.

Buku tersebut nantinya akan diganti secara rutin oleh pengelola perpustakan dalam setiap dua minggu sekali. Biasanya akan ada dua petugas yang berangkat, dan salah satunya mencatat buku apa saja yang ditaruh di rak-rak buku kecil tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan