Haris-Sani Ungguli Romi-Sudirman
MENDAFTAR: Pasangan Calon Gubernur Jambi Al Haris dan Cawagub Abdullah Sani ketika mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Jambi pada 28 Agustus lalu. FOTO: RIDWAN/JE --
LSI Denny JA Rilis Survei Terbaru Pilgub Jambi
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi 2024. Dalam survei yang digelar tanggal 1-9 Oktober 2024 ini, pasangan Al Haris-Abdullah Sani unggul atas pasangan Romi Hariyanto-Sudirman.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah mengatakan bahwa survei yang dilakukan ini menggunakan metode standar multistage random sampling. Melalui wawancara tatap muka langsung kepada 800 responden terpilih dengan menggunakan kuesioner dan dengan margin of error 3,5 persen.
Menurut Toto, potensi kemenangan Al Haris-Sani ini cukup tergambar dari posisi elektabilitasnya yang sudah unggul memimpin dengan 44,5 persen. Sementara, kompetitornya, paslon nomor 1 tertinggal di posisi elektabilitas 30,6 persen. Ada selisih kurang lebih sekitar 14 persenan.
“Jika melihat pada posisi elektabilitas kedua paslon tersebut, potensi menang lebih terbuka untuk Al Haris–Sani. Selisih 14 persenan tidak cukup mudah untuk dikejar dalam waktu kurang dari dua bulan,” katanya.
BACA JUGA:Surat Suara Pilgub Sudah Dikirim ke Jambi, Dikawal Pihak Kepolisian
BACA JUGA:Masyarakat Ingin Perubahan, Romi-Sudirman Berpeluang Besar Menang Pilgub Jambi 2024
Meskipun, kata Toto, dalam waktu kurang dua bulan ini potensi munculnya dinamika politik bisa saja terjadi. Namun, jika situasi normal seperti sekarang, tak ada pergerakan yang luar biasa, cukup sulit buat paslon nomor 1 untuk mengejar elektabilitas Al Haris-Sani.
Toto menjelaskan, beberapa faktor yang membuat Al Haris-Sani unggul, tergambar mulai dari distribusi dukungan yang merata di aneka segmen demografis seperti suku, gender, tingkat pendidikan, penghasilan, profesi, usia, pemilih partai dan ormas. Termasuk, distribusi di setiap dapil.
“Dari pengalaman kami melakukan ratusan kali survei, salah satu indikator potensi kemenangan seorang calon itu tercermin dari dukungan merata di aneka segmen demografis. Dan sejauh ini, duet Al Haris-Sani yang punya indikator keunggulan tersebut,” tegasnya.
Toto menambahkan, selain elektabilitas, Al Haris-Sani juga sudah cukup punya modal tingkat pengenalan dan kesukaan publik yang cukup tinggi dibanding paslon nomor 1. Misalnya, Al Haris sudah dikenal oleh sekitar 85,5 persen dengan tingkat kesukaannya 69,6 persen. Sementara, Romi baru dikenal oleh sekitar 58,3 persen.
Padahal, menurut Toto, tingkat pengenalan dan kesukaan itu sudah menjadi salah satu hukum besi untuk menang. Kandidat yang pengenalannya kecil, biasanya kecil juga peluangnya untuk menang. Begitu juga sebaliknya kandidat yang pengenalannya tinggi lebih berpeluang untuk dipilih dan menang.
Meskipun, lanjut Toto, yang ideal itu, kandidat yang tingkat pengenalannya tinggi berbanding lurus dengan tingkat kesukaannya yang juga tinggi. Yang bahaya adalah kandidat yang pengenalan tinggi, tapi kesukaan rendah.
Keunggulan lainnya dari Al Haris-Sani, ungkap Toto, terlihat juga dari dukungan pemilih yang berkategori strong supporter (pemilih militan). Al Haris-Sani unggul dengan strong supporter sebesar 31 persen. Sementara paslon nomor 1 baru 18,8 persen.