DPR Sarankan Edukasi Gizi dalam Program Makan Bergizi Gratis

Ilustrasi. Siswa SDN Sukasari 5 KotaTangerang menunjukan menu makan bergizi gratis yang disediakan Pemkot Tangerang . (ANTARA/Irfan)--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Anggota DPR RI, Alifudin, mengusulkan agar Program Makan Bergizi Gratis yang akan dilaksanakan oleh pemerintah baru disertai dengan edukasi mengenai pentingnya asupan gizi yang baik.

Alifudin menekankan bahwa edukasi ini sangat krusial untuk memastikan program dapat mencapai hasil yang lebih optimal, yakni membangun pola makan sehat di kalangan masyarakat Indonesia.

“Penting bagi program ini untuk dilengkapi dengan penyuluhan gizi agar masyarakat memahami cara menjaga asupan gizi mereka secara berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

BACA JUGA:Penguatan Kompetensi Desa Dukung Implementasi Makan Gratis

BACA JUGA:Upaya SAH Dalam Penurunan Stunting di Jambi Sejalan Dengan Tujuan Program Makan Gratis Prabowo-Gibran

Ia berharap pemerintah baru yang dipimpin oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto dapat memastikan Program Makan Bergizi Gratis bersifat berkelanjutan, bukan hanya dalam jangka pendek.

"Pemerintah harus berpikir untuk memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam hal gizi, bukan hanya memberikan bantuan yang bersifat sementara,” tambahnya.

Alifudin menekankan perlunya mempertimbangkan masukan ini agar program tersebut dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat jangka panjang.

“Saya mendukung setiap inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi kita harus memastikan bahwa program ini benar-benar dirancang untuk kepentingan semua lapisan masyarakat,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis akan menyasar sekitar 82,9 juta jiwa.

“Target penerima Program Makan Bergizi Gratis adalah sekitar 82,9 juta jiwa. Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dalam menangani masalah stunting,” kata Dadan.

Ia juga menekankan bahwa mekanisme pelaksanaan program ini sedang disiapkan dengan baik, karena dianggap dapat membantu mengatasi masalah stunting.

Program ini tidak hanya akan menyasar anak sekolah dari SD hingga SMA, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

“Program ini dirancang untuk mendukung semua tahapan pertumbuhan, mulai dari dalam kandungan hingga anak SMA, karena ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,” tutupnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan