Kemenag Latih Santri Jadi Konten Kreator dan Ahli Kecerdasan Buatan

Kegiatan dalam rangka Hari Santri--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO – Dalam rangka menyongsong peringatan Hari Santri pada 22 Oktober, Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia meluncurkan program pelatihan singkat untuk membekali santri dengan keterampilan sebagai konten kreator serta pengetahuan mengenai kecerdasan buatan (AI).

Pelatihan ini bertujuan untuk membantu santri memanfaatkan kemajuan teknologi dalam menyebarkan pesan-pesan keagamaan dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Suyitno, menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat relevan di era digital saat ini.

BACA JUGA:Kemenag Dorong Digitalisasi Tingkatkan Tata Kelola ZIS di Indonesia

BACA JUGA:Kemenag Buka Pendaftaran Program Studi Baru Bagi PTKI

“Dunia yang terus berubah dan dipenuhi teknologi harus direspons dengan positif oleh pesantren. Kami ingin para santri dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk mempercepat penyampaian materi dakwah serta meningkatkan pengalaman belajar,” ujarnya.

Suyitno menekankan bahwa santri perlu menguasai ilmu agama dan teknologi yang mendukung pengembangan diri mereka.

“Kami ingin santri menjadi pribadi yang komplit—menguasai ilmu keagamaan sekaligus berkompeten dalam teknologi,” ungkapnya.

Pelatihan ini terdiri dari dua program utama. Pertama, pelatihan untuk menjadi konten kreator, mencakup materi seperti storytelling, penulisan naskah, branding, dan teknik produksi.

“Konten kreator memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami, terutama di kalangan generasi muda,” jelas Suyitno.

BACA JUGA:Kemenag Libatkan 37 Ribu Pekerja dalam Program BLBA Madrasah

BACA JUGA: 38 Perpustakaan PTKIN Dilingkungan Kemenag Raih Akreditasi A

Kedua, pelatihan mengenai kecerdasan buatan yang berfokus pada penerapan AI dalam konteks keagamaan, termasuk penggunaan AI untuk menulis dalam bahasa Arab, pembuatan chatbot untuk menjawab pertanyaan agama, dan topik relevan lainnya.

Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki, menegaskan bahwa semua pengisi materi adalah para ahli di bidangnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan