Makan Bergizi Gratis Punya Potensi Ekonomi yang Besar
Sejumlah anak-anak mendapatkan makanan gratis bergizi di Sekolah Dasar Dadaha Kota Tasikmalaya--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky, menyatakan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) yang direncanakan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berpotensi memberi dampak ekonomi yang signifikan jika dikelola dengan matang.
"Program ini bisa sangat bermanfaat jika direncanakan dan diuji secara baik," ujar Awalil dalam sebuah webinar di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, program MBG dapat mendorong perputaran uang di tingkat nasional, terutama jika anggaran sebesar Rp71 triliun dipakai untuk membeli bahan pangan lokal, seperti beras dan susu dari wilayah setempat.
Hal ini dinilai akan lebih efektif daripada mengimpor bahan baku yang hanya akan mengurangi dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sejalan dengan itu, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa anggaran MBG akan diprioritaskan untuk membeli bahan baku dari sektor pertanian, yang dapat memacu aktivitas ekonomi di masyarakat.
Berbagai kementerian terkait juga menyatakan dukungannya untuk program MBG.
Kementerian Pertanian (Kementan) akan mendukung dengan program pekarangan pangan bergizi dan peningkatan produksi susu dan daging, agar setiap rumah tangga bisa menyuplai kebutuhan gizi dari hasil budidaya mandiri.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan akan memastikan mutu ikan yang disuplai untuk program MBG. (*)