Mahasiswa Unja Bangun PLTS untuk Warga Batanghari

Mahasiswa Universitas Jambi saat menyusun perangkat PLTS di Desa Ture, Pemayung, Batanghari. --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Dusun Grogol Ture, Pemayung, Batanghari, mahasiswa Universitas Jambi (Unja) melakukan inovasi dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). 

Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan akses listrik, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat setempat.

Ketua Tim Program Inovasi Desa (Pro-IDe) Unja, Rikky Afriadi, menjelaskan bahwa proyek PLTS ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berbasis kemasyarakatan. Inisiatif ini diambil oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Himatro) Fakultas Sains dan Teknologi Unja.

Rikky menjelaskan bahwa Dusun Grogol dipilih karena kondisi yang memprihatinkan; warga setempat belum memiliki akses listrik yang memadai. 

Selama ini, mereka tergantung pada aki untuk penerangan di malam hari serta untuk mengisi daya perangkat seperti handphone dan radio. Metode ini tidak hanya mahal, tetapi juga sangat tidak efisien.

Proses pembangunan PLTS dimulai dengan survei lokasi untuk memahami kebutuhan masyarakat. Setelah itu, dilakukan perencanaan pembangunan yang mencakup analisis kebutuhan beban dan pemilihan alat yang tepat. 

Proyek ini memakan waktu total empat hari, di mana dua hari digunakan untuk konstruksi dan dua hari berikutnya untuk pemantauan pengisian serta pengurasan baterai.

Komponen yang digunakan dalam PLTS ini meliputi panel surya, Solar Charger Controller (SCC), baterai, dan inverter. Panel surya berfungsi mengonversi energi matahari menjadi energi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. 

SCC mengatur aliran listrik untuk pengisian baterai serta melindungi sistem dari lonjakan arus, sementara baterai menyimpan energi yang dihasilkan. Inverter mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) yang diperlukan untuk mengoperasikan lampu jalan dan perangkat lainnya. 

Selain itu, berbagai komponen pendukung seperti kabel, piting lampu, tiang PJU, dan box panel juga disiapkan.

Rikky menambahkan bahwa sistem PLTS ini dipasang secara terpusat, dengan total jarak 300 meter untuk 10 lampu jalan. Pengoperasian dilakukan dengan menghidupkan MCB, yang akan mengalirkan listrik dari inverter ke lampu.

"Kami siap untuk membantu desa lain yang memerlukan pemasangan PLTS, asalkan kami mendapatkan persetujuan dari program studi kami," ungkap Rikky.

Dia berharap kehadiran PLTS dapat memberikan rasa aman bagi warga di malam hari, serta mendorong perbaikan dalam kualitas hidup mereka. PLTS ini diharapkan menjadi titik awal bagi pengembangan lebih lanjut di Dusun Grogol.

Jumar, tokoh masyarakat setempat, menyatakan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa Himatro Unja. “Kami sangat bersyukur atas bantuan pemasangan PLTS ini. Ini adalah langkah besar menuju kehidupan yang lebih baik bagi warga kami,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan