Pencemaran Minyak Tongkang Perlu Ditangani Khusus Karena Berbahaya dan Beracun

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan DLH Provinsi Jambi, Asnelly Ridha Daulay--

"Nah kan kita banyak yang tak tahu, apalagi ada yang single player tak pakai induk usaha," sebutnya. 

Sebelumnya, Sungai Batanghari, yang merupakan sumber air baku utama bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kota Jambi, mulai menunjukkan tanda-tanda pencemaran. 

Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat, mengingat sebagian besar kebutuhan air minum mereka bergantung pada pasokan dari sungai tersebut.

Pada Rabu lalu, 30 Oktober 2024, aktivitas penyadapan air baku di Intake Sijenjang milik Perumdam Tirta Mayang terpaksa dihentikan selama tiga jam. Penghentian ini dilakukan setelah petugas mendeteksi adanya kontaminasi minyak dalam pipa transmisi air baku, yang berpotensi berdampak serius terhadap kualitas air yang didistribusikan kepada pelanggan. Ada tumpahan minyak dari aktivitas tongkang di kawasan tersebut. 

Setelah tiga jam penghentian, kondisi pengaliran air ke pelanggan sudah kembali normal. Namun, kekhawatiran mengenai kualitas air di masa mendatang tetap menghantui masyarakat. 

Direktur Utama Perumdam Tirta Mayang, Dwike Riantara, saat dikonfirmasi, mengaku bahwa kejadian serupa sangat jarang terjadi. Ini baru pertama kalinya selama masa jabatan ia di Perumdam Tirta Mayang.

"Sepertinya jarang terjadi. Baru kemarin itu yang sampai kita stop operasi," katanya. (*)

Tag
Share