UHC Sarolangun Tembus 100 Persen, Pj Bupati Bahri: Cukup Bawa KTP Jika Berobat
PJ Bupati Sarolangun Bahri, PJ Sekda Sarolangun Dedy Hendry, Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Sarolangun Rahayu Wahyuni saat launching UHC 100,41 Persen.--
SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO –Pemerintah Kabupaten Sarolangun terus berupaya memastikan seluruh masyarakatnya mendapatkan perlindungan jaminan kesehatan.
Baru-baru ini, untuk pertama kalinya, cakupan Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Sarolangun telah melampaui angka 100 persen, tepatnya mencapai 100,41 persen. Artinya, seluruh penduduk Sarolangun kini terdaftar dalam program BPJS Kesehatan.
Penjabat Bupati Sarolangun, Dr. Bahri, menyatakan bahwa peningkatan ini tidak hanya mencakup BPJS Ketenagakerjaan untuk seluruh pekerja, tetapi juga BPJS Kesehatan bagi seluruh masyarakat Sarolangun.
"Hari ini, dalam rangka menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2022 tentang optimalisasi jaminan kesehatan, serta Inpres Nomor 4 yang berfokus pada penanganan kemiskinan ekstrem, kami melaksanakan langkah strategis untuk mengurangi beban masyarakat melalui pemanfaatan jaminan sosial," kata Pj Bupati Bahri, yang didampingi oleh PJ Sekda Sarolangun, Dedy Hendry, serta Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sarolangun, Rahayu Wahyuni.
Sebelumnya, cakupan UHC BPJS Kesehatan di Kabupaten Sarolangun hanya mencapai 95 persen dengan tingkat keaktifan kurang dari 75 persen.
Namun, pada APBD perubahan 2024, setelah adanya kesepakatan antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sarolangun dan DPRD Sarolangun, cakupan UHC Sarolangun berhasil dinaikkan menjadi 100,41 persen, jauh melampaui target sebelumnya.
"Keberhasilan ini menunjukkan komitmen kami dalam memberikan perlindungan kesehatan yang lebih baik dan terbuka untuk seluruh masyarakat Sarolangun," ungkap Pj Bupati Bahri.
Pj Bupati Bahri mengimbau kepada seluruh masyarakat Sarolangun untuk memanfaatkan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Bagi masyarakat yang belum terdaftar, mereka cukup membawa KTP elektronik.
Jika belum terdaftar dalam program BPJS Kesehatan, data mereka akan langsung diproses dan kartu BPJS mereka akan segera diaktifkan.
"Kami pastikan, cukup dengan membawa KTP dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang aktif, semua fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," tambahnya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sarolangun, Rahayu Wahyuni, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada Pj Bupati Bahri serta tim TAPD Sarolangun yang telah berkomitmen untuk meningkatkan cakupan layanan kesehatan menjadi lebih dari 100 persen.
Menurutnya, dengan meningkatnya keaktifan peserta BPJS Kesehatan yang kini mencapai 77,14 persen, sistem layanan kesehatan di Kabupaten Sarolangun menjadi lebih inklusif dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
"Jika ada yang sakit dan membutuhkan pelayanan di rumah sakit, cukup membawa KTP. Jika belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, langsung pada hari itu juga kartu BPJS-nya akan langsung aktif," jelas Rahayu Wahyuni.
Rahayu Wahyuni juga menambahkan bahwa bagi masyarakat yang belum memiliki kartu BPJS Kesehatan, mereka tidak perlu khawatir karena sekarang BPJS Kesehatan tidak lagi mencetak kartu fisik.