Pendidikan Numerasi PAUD Lebih dari Sekadar Angka dan Hitungan

Iustrasi: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti saat berinteraksi siswa di ruang kelas TK Angkasa Sri Mulyono Herlambang Palembang--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Direktorat Sekolah Dasar Ditjen PAUD Dikdasmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa pendidikan numerasi pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tidak hanya berfokus pada angka dan hitungan.
Devi Rahmawati, Penelaah Teknis Kebijakan TIM PDM 09 Transisi SD, menjelaskan bahwa kemampuan numerasi merupakan salah satu fondasi penting yang harus dimiliki oleh peserta didik PAUD untuk mempersiapkan mereka memasuki pendidikan dasar.

Tujuan utama dari pendidikan numerasi PAUD adalah agar anak-anak mampu mengenali dan memahami informasi melalui berbagai media, baik lisan, tulisan, maupun alat bantu lainnya.
“Pendidikan numerasi di PAUD bukan hanya soal angka dan perhitungan, tetapi juga melibatkan pengenalan terhadap lima lingkup numerasi yang diajarkan secara bertahap,” ujar Devi dalam webinar bertema "Transisi PAUD ke SD: Membangun Jembatan Pendidikan Berkesinambungan" di Jakarta.
Lima lingkup numerasi yang dimaksud Devi meliputi bilangan, geometri, pola, analisis data, dan pengukuran. Kelima lingkup ini diajarkan dengan cara yang relevan dan dikaitkan dengan aktivitas sehari-hari yang dijumpai oleh anak-anak.
Sebagai contoh, pengajaran geometri dapat dilakukan dengan mengenalkan anak pada berbagai bentuk melalui mainan yang ada di sekitar mereka, membantu mereka mengingat dan memahami bentuk-bentuk dasar seperti lingkaran, persegi, atau segitiga.
Sedangkan untuk pengenalan pola, Devi memberikan contoh dengan mengajak anak-anak merapikan dan mengelompokkan buku atau mainan berdasarkan kategori tertentu setelah sesi pembelajaran selesai.
Devi juga menekankan bahwa pendidikan numerasi di PAUD bukan bertujuan untuk mengajarkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) secara langsung dan instan.

Sebaliknya, tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar lebih siap belajar calistung secara lebih terstruktur ketika mereka memasuki pendidikan dasar di SD. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan