Berita Wartawan Bisa Menjadi Informasi Awal
Anggota Bawaslu Totok Hariyono menjadi narasumber dalam diskusi yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Jakarta.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO –Anggota Bawaslu, Totok Hariyono, menyebut jurnalis dan media massa sebagai mitra strategis Bawaslu dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya.
Bahkan, tak jarang banyak tulisan media yang dijadikan informasi awal oleh pengawas pemilu dalam menelusuri ada tidaknya pelanggaran pemilu atau pemilihan.
"Berita dari wartawan bisa menjadi informasi awal. Misalnya, di Citaru, banyak pengungsi yang tidak mendapatkan hak pilih, dan itu ditulis oleh wartawan.
Nah, Bawaslu langsung mengkaji dan menelusuri hal tersebut, kemudian merekomendasikannya ke KPU," kata Totok dalam diskusi yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Jakarta.
Totok menambahkan, ketika Bawaslu mendapatkan berita terkait TPS yang tidak aksesibel, pengawas pemilu langsung mengecek dan menindaklanjuti hal tersebut.
Selanjutnya, pengawas pemilu memberikan saran perbaikan kepada KPU.
Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu ini menegaskan bahwa peran media, terutama di negara berkembang, sangat penting.
Menurut Totok, Bawaslu dan media sama-sama independen, tidak berpihak, dan harus terbuka.
"Bawaslu harus terbuka. Jika ada pelanggaran, tidak boleh disembunyikan. Media juga sama. Media punya kode etik, Bawaslu juga punya kode etik. Artinya, peran media menjadi sejajar dengan Bawaslu sebagai pengawas pemilu. Karena itu, kerja sama kami dengan media sangat kuat," pungkasnya. (gwb)