Puluhan Remaja Diamankan Petugas, Karena Terlibat Tawuran Beberapa Waktu lalu
DIAMANKAN : Petugas melakukan ekspose terkait tangkapan puluhan Remaja yang terlibat tawuran berikut batang buktinya --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pihak Kepolisian mengamankan 32 orang pelajar yang terlibat aksi tawuran menggunakan senjata tajam (sajam) di Kota Jambi beberapa waktu lalu.
Puluhan remaja yang diamankan oleh petugas Kepolisian ini, terlibat aksi tawuran di dua lokasi yaitu di Simpang Tanjung Lumut, dan Simpang Subroto.
Wakapolresta Jambi, AKBP Nurhadiansyah mengatakan, dari aksi tawuran yang viral tersebut saat itu pihaknya langsung melakukan serangkaian penyelidikan dan pada akhirnya berhasil mengamankan 32 orang yang diduga terlibat.
"Untuk yang di Simpang Tanjung Lumut, kita mengamankan 3 orang dan di Simpang Subroto mengamankan 29 orang. Jadi totalnya ada 32 orang," katanya.
Disampaikan Nurhadiansyah, bahwa dari peristiwa di Simpang Tanjung Lumut pihaknya saat itu langsung bergerak cepat mendatangi lokasi. "Berdasarkan keterangan dari lokasi, kita mendapatkan identitas pelaku yang terlibat aksi tawuran yaitu MSZ. Dari keterangannya kita berhasil mengamankan 2 orang lainnya," ujarnya.
Lalu, untuk di lokasi kejadian Simpang Subroto dan berdasarkan keterangan yang didapat, pihaknya berhasil mengamankan 1 orang yang berinisial AFS. "Berdasarkan keterangan dari yang bersangkutan, kita melakukan pengembangan dan pada akhirnya mengamankan 28 orang," ungkapnya.
Selanjutnya, pihak Kepolisian akan melakukan beberapa mekanisme terkait penanganan puluhan remaja yang diamankan baik melakukan upaya penegakkan hukum ataupun upaya pendekatan hukum lainnya seperti Restoratif Justice (RJ). "Semua itu ada mekanisme yang harus kita lakukan dan tentunya ada gelar perkara yang akan menentukan bagaimana tindak lanjut dari penanganan perkara ini," kata dia.
Para remaja yang diamankan tersebut, disampaikan dia, dari berbagai macam kalangan sekolah seperti SMP, SMA ataupun SMK di Kota Jambi. "Penyebab terjadinya aksi tawuran ini adalah provokasi di media sosial. Jadi mereka melakukan provokasi sehingga timbul emosi dari masing-masing pihak sehingga mereka bertemu dan melakukan aksi tawuran," bebernya. (*)