Mendikdasmen Dorong Mahasiswa Aktif Atasi Tantangan Pendidikan
Mendikdasmen Abdul Mu’ti--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menggarisbawahi pentingnya peran pendidikan inklusif dan kesiapan menghadapi disrupsi teknologi dalam seminar pendidikan yang digelar Universitas Pamulang (Unpam).
Menghadapi ratusan mahasiswa dan dosen, Abdul Mu’ti membahas berbagai isu krusial yang mempengaruhi sistem pendidikan di era sekarang.
Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa pendidikan di masa kini harus siap menghadapi berbagai perubahan cepat yang dipicu kemajuan teknologi.
"Kita sedang berada di tengah perubahan yang tak terduga. Akses ke teknologi memberikan kemudahan, namun jika tidak disertai literasi yang tepat, informasi yang diterima bisa jadi sia-sia," ujarnya sambil menekankan pentingnya literasi digital bagi generasi muda.
Menurutnya, para tenaga pendidik harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi dan memanfaatkan berbagai sarana digital untuk memperluas akses pendidikan. Contohnya, ia mengapresiasi penggunaan teknologi seperti Google Translate dalam seminar online yang semakin mempermudah akses, walau ia juga mengingatkan agar pemanfaatan teknologi dilakukan secara bijak.
Tak hanya membahas peluang, Abdul Mu’ti juga menyoroti dampak negatif dari teknologi tanpa pengawasan, seperti maraknya judi online yang kini semakin banyak melibatkan anak-anak. Dalam konteks ini, ia menegaskan bahwa para guru harus memahami ancaman ini dan berperan aktif membentuk karakter siswa dengan bekal pemahaman yang positif.
Abdul Mu’ti memberikan panduan kepada tenaga pendidik dalam menghadapi perubahan ini dengan tiga prinsip utama: pertama, memiliki pengetahuan yang luas agar mampu memahami berbagai aspek pendidikan; kedua, membangun keterampilan yang beragam agar bisa menghadapi berbagai tantangan; dan ketiga, selalu memiliki sikap rendah hati untuk terus belajar dan beradaptasi.
Lebih lanjut, Abdul Mu’ti juga menyoroti perlunya memastikan akses pendidikan bagi anak-anak dengan disabilitas dan mereka yang berada di daerah terpencil. Menurutnya, aksesibilitas pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga perguruan tinggi dan berbagai pihak lainnya. Untuk itu, ia mendorong Universitas Pamulang agar mempertimbangkan membuka program studi yang berfokus pada pendidikan anak berkebutuhan khusus, demi menciptakan lebih banyak tenaga pendidik yang kompeten di bidang ini.
Tidak hanya berbicara tentang teknologi dan inklusivitas, Abdul Mu’ti juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa untuk melihat pendidikan sebagai pengabdian. Ia mengisahkan contoh inspiratif dari seorang wartawan yang meninggalkan profesinya untuk mengajar anak-anak Suku Anak Dalam di Jambi. Menurutnya, kisah ini menunjukkan bahwa dengan semangat dan tekad, perubahan bisa dilakukan untuk membantu menciptakan pendidikan yang lebih merata.
Mengakhiri sambutannya, Abdul Mu’ti mengundang Unpam untuk menjalin kerjasama yang lebih erat dalam mendukung berbagai program transformasi pendidikan di Indonesia. "Melalui kolaborasi yang baik, kita bisa menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, merata, dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat," ujarnya dengan semangat.
Antusiasme para peserta seminar terlihat jelas melalui tepuk tangan yang meriah sebagai bentuk apresiasi terhadap pemaparan dan ajakan yang disampaikan oleh Abdul Mu’ti. Melalui acara ini, semangat transformasi pendidikan dan adaptasi terhadap perubahan teknologi semakin menguat, mendorong semua pihak untuk mengambil peran aktif dalam membentuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik. (*/kta)