Waspadai Modus Penipuan Lowongan Kerja Lewat Media Sosial
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani --
YOGYAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan berkedok iklan lowongan kerja yang memanfaatkan media sosial.
Penipuan ini banyak menjerat anak-anak muda yang tergiur dengan iming-iming pekerjaan di luar negeri dengan gaji besar.
"Banyak anak-anak muda yang tergiur dengan iklan bekerja di Thailand atau negara lain dengan janji gaji yang menggiurkan," ujar Christina di Yogyakarta, Senin.
Christina menjelaskan, modus penipuan sering kali dilakukan melalui media seperti WhatsApp dan Telegram.
Para korban ditawarkan pekerjaan sebagai operator atau admin dengan gaji yang dijanjikan dalam angka yang tinggi, seperti 1.000 hingga 2.000 dolar.
"Informasinya masif dan mudah menjangkau kita lewat media sosial dan handphone. Para korban seringkali tertarik dengan janji gaji besar dari pekerjaan yang tampaknya mudah," ujarnya.
Namun, sesampainya di lokasi, para korban ternyata dipaksa menjadi operator judi online atau scammer yang terlibat dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Kerjanya melakukan penipuan, seperti berpura-pura menjadi laki-laki untuk menghubungi korban lewat WhatsApp. Ada database yang mereka gunakan untuk melakukan penipuan investasi dan modus lainnya," kata Christina.
Menurutnya, para pelamar umumnya tidak teliti dalam membaca iklan atau melakukan verifikasi. Proses yang cepat dan mudah, seperti wawancara melalui Zoom dan pembuatan paspor tanpa proses panjang, membuat mereka mudah tergiur.
Untuk mencegah kasus serupa, Christina meminta masyarakat melakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap iklan lowongan kerja yang mereka temui di media sosial.
Salah satu caranya adalah dengan menghubungi langsung Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) di wilayah masing-masing.
"Kita harus selalu melakukan cek dan verifikasi. Di era digital seperti sekarang ini, untuk memverifikasi informasi bukan hal yang sulit," ujarnya.
Christina menegaskan bahwa BP3MI memiliki kemampuan untuk melacak sumber iklan lowongan kerja yang berpotensi merugikan ini.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau lebih waspada dan teliti agar tidak menjadi korban penipuan berkedok pekerjaan di luar negeri. (*)