Pendaftar SNBP 2025 Diminta Tidak ‘Loncat Bidang’

Ketua Umum Tim SNPMB 2025 Eduart Wolok (tengah) dalam konferensi pers di Jakarta.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES- Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mengingatkan calon mahasiswa jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) untuk tidak memilih program studi yang tidak sesuai dengan bidang keilmuannya. 

Fenomena ini, yang dikenal sebagai “loncat bidang,” menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan banyak pendaftar dengan nilai tinggi gagal diterima.

Ketua Tim Penanggungjawab SNPMB 2025, Eduart Wolok, dalam konferensi pers di Jakarta menjelaskan bahwa ketidaksesuaian antara latar belakang mata pelajaran siswa dengan program studi pilihan sering kali menjadi kendala dalam proses seleksi.

“Misalnya, siswa SMA yang tidak pernah mengambil mata pelajaran kimia atau biologi, tetapi memilih jurusan kedokteran. Hal ini akan menyulitkan tim penilai untuk menilai kesesuaian calon mahasiswa dengan program studi yang dipilih,” ujar Eduart.

Ia juga menegaskan bahwa nilai rapor tidak dapat dijadikan satu-satunya acuan kelulusan. Sebaliknya, penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan keselarasan antara nilai mata pelajaran di SMA dengan kompetensi yang dibutuhkan pada program studi tertentu.

Untuk mengatasi masalah ini, Tim SNPMB 2025 telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) guna memberikan pemahaman lebih mendalam kepada siswa SMA terkait pentingnya memilih program studi yang sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka.

Eduart menekankan pentingnya siswa memahami secara komprehensif program studi yang akan dipilih dan tidak sekadar mengikuti tren atau keinginan tanpa pertimbangan matang. 

“Pemahaman siswa dalam memilih program studi harus didasarkan pada mata pelajaran yang telah mereka tempuh dan minati selama di SMA. Hal ini untuk memastikan kelancaran proses belajar dan keberhasilan di perguruan tinggi nantinya,” tambahnya.

Pada tahun 2025, pemerintah menyediakan tiga jalur penerimaan mahasiswa baru, yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), yang didasarkan pada nilai rapor dan prestasi lainnya, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), yang menggunakan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan Seleksi Mandiri, yang diatur oleh masing-masing perguruan tinggi.

Proses seleksi ini bertujuan untuk menjaring calon mahasiswa yang tidak hanya memiliki nilai akademik tinggi, tetapi juga memiliki kesesuaian dengan program studi yang dipilih.

Untuk memudahkan calon mahasiswa, Tim SNPMB 2025 menyediakan berbagai saluran informasi, antara lain Laman resmi di snpmb.bppp.kemdikbud.go.id, Layanan Call Center melalui nomor 0804-1-450450, Layanan Help Desk di halo-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id. 

Melalui saluran ini, calon mahasiswa dapat memperoleh informasi lengkap tentang persyaratan, tata cara pendaftaran, hingga tips memilih program studi yang sesuai.

Eduart berharap, dengan adanya sosialisasi ini, kasus “loncat bidang” dapat diminimalkan sehingga seleksi berjalan lebih efektif dan efisien. Ia juga mengajak sekolah, guru, dan orang tua untuk memberikan arahan kepada siswa dalam menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan minat dan bakat mereka.

“Pendidikan tinggi adalah investasi jangka panjang. Karena itu, pemilihan program studi yang tepat menjadi langkah awal yang sangat krusial untuk masa depan mereka,” tutup Eduart. (ant)

Tag
Share