Rekrutmen ASN 3 Bulan Sekali
TUNGGU PENGUMUMAN: Peserta tes PPPK tenaga kesehatan instansi Pemprov yang mengikuti ujian Kompetensi Dasar di Poltekkes Kemenkes beberapa waktu lalu. --
Andika belum bisa memastikan, kapan hasil nilai yang digodok tim Paselnas tersebut dikirim ke pihaknya.
"Kalau kapan dikirim masih belum tau, tergantung per regional. Biasanya akan disampaikan hasilnya," ujarnya.
Lebih lanjut Andika menungkapkan, seleksi PPPK Pemkot Jambi tidak memakai seleksi kompetensi tambahan. Hanya berdasarkan nilai seleksi kompetensi yang sudah dilakukan.
Kata Andika, total ada 5.015 peserta PPPK Pemkot Jambi yang harusnya ikut ujian seleksi kompetensi, namun yang hadir saat proses seleksi hanya 4.918 peserta.
"Yang tidak hadir seleksi kompetensi sebanyak 97 orang. Tentu secara otomatis gugur," pungkasnya.
Terpisah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) merancang adanya proses rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) tiap tiga bulan sekali, berbeda dengan sebelumnya dimana perekrutan dilakukan satu sampai dua tahun sekali.
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas saat membuka RBXperience 2023 di Kabupaten Badung, Bali, Selasa, menyampaikan bahwa jarak yang singkat dari setiap rekrutmen ini mengacu pada tujuh agenda reformasi dan transformasi sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.
“Pertama, transformasi rekrutmen dan jabatan ASN, jadi ke depan rekrutmen tidak ritual dua atau satu tahunan, karena tiap tiga bulan akan ada rekrutmen ASN,” kata dia.
Ia mencontohkan kondisi sebelumnya, yaitu misalnya Januari dilakukan pensiun dan dua tahun kemudian baru dilakukan perekrutan ASN, maka yang terjadi adalah pengangkatan tenaga honorer.
“Jadi dari sekarang bisa di daftar siapa yang pensiun, kita akan rekrut tiga bulan sekali, kita sedang koordinasi tingkat tinggi dengan kementerian/lembaga, sehingga yang kosong tidak diisi honorer tapi langsung ASN,” ujar Anas.
Meski terhitung rutin, perekrutan ASN jumlahnya tidak langsung sebanding dengan jumlah pensiunan, seperti contoh di tubuh Kemenkeu jika terdapat 600 orang yang pensiun maka hanya 200 orang yang diterima karena tenaga teknis akan dirampingkan dengan digitalisasi.
Ini juga menjadi upaya Kementerian PANRB menata tenaga non-ASN atau honorer, karena hingga Desember 2024 mereka ditarget menata 2,3 juta tenaga honorer yang tidak dapat ditambah lagi.
Selain itu, Anas akan mengefisienkan struktur lewat perampingan eselon dua, dengan mengurangi sekitar 1.200 tenaga atau menghemat biaya birokrasi sampai Rp8 triliun.
Mulai 2024 nanti, Kementerian PANRB berencana membuka rekrutmen besar-besaran pada formasi digital yang menyasar lulusan baru, dimana mereka akan fokus menangani digitalisasi birokrasi, namun terbatas pada posisi yang pertumbuhannya positif bukan tenaga teknis.
“Kita sudah petakan mana yang positif growth mana zero growth. Ada banyak formasi usulan kepala daerah tidak disetujui karena yang diminta perawat tapi yang diusulkan tenaga teknis di puskesmas. Jadi yang masih positif tenaga guru, dosen, sektor kesehatan, yang tidak boleh nambah tenaga teknis fungsional, begitu juga teknis pelaksana karena sebagian diganti digital,” jelas Anas.