Polri Perkuat Komitmen Tangani Tindak Pidana PPA-PPO Lewat Forum Diskusi
Direktur PPA-PPO Bareskrim Polri Brigjen Pol. Desy Andriany (tengah) berbicara dengan awak media di Gedung Bareskrim Polri--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta Pidana Perdagangan Orang (PPO) Bareskrim Polri terus memperkuat komitmennya dalam menangani tindak pidana terhadap perempuan, anak, dan kelompok rentan melalui forum diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Forum ini melibatkan perwakilan dari kementerian, lembaga, akademikus, praktisi, dan organisasi non-pemerintah (NGO).
Direktur PPA-PPO Bareskrim Polri Brigjen Pol. Desy Andriany mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun ruang kolaborasi untuk menemukan solusi atas berbagai permasalahan perempuan, anak, dan kelompok rentan.
“Ini merupakan sebuah langkah baik untuk menjadikan ini sebagai ruang bersama bagi kita semua dalam memberikan solusi terhadap permasalahan perempuan dan anak serta kelompok rentan lainnya,” ujar Brigjen Desy saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri.
Brigjen Desy menyatakan bahwa melalui diskusi tersebut, pihaknya menerima berbagai saran dan masukan yang berkaitan dengan penguatan fungsi Direktorat PPA-PPO, yang baru dibentuk pada Oktober 2024.
“Kami membahas berbagai aspek, termasuk perempuan dengan hukum, anak berhadapan dengan hukum, dan disabilitas berhadapan dengan hukum. Ini akan menjadi pedoman bagi Direktorat PPA-PPO di tingkat polda hingga polres jajaran,” jelasnya.
Brigjen Desy juga berharap agar forum ini dapat dilaksanakan secara berkala dengan pemangku kepentingan lainnya.
Dirinya menekankan pentingnya forum ini untuk merumuskan program yang tepat sasaran dan memfokuskan pada pemberdayaan perempuan dan anak, terutama dalam pencegahan kasus yang terjadi.
“Kami berharap ini akan membangun perspektif yang sama dan menciptakan solusi melalui skema kerja sama pentahelix,” ujarnya.
Poengky Indarti, pengamat kepolisian sekaligus mantan anggota Kompolnas, mengapresiasi langkah Polri dalam menggelar forum ini.
“Jadi, pada bulan Oktober terbentuknya Direktorat PPA-PPO, sekarang sudah langsung beraudiensi dengan masyarakat. Ini luar biasa,” katanya.
Menurut Poengky, hal yang paling penting dari diskusi ini adalah membangun kerja sama yang kuat antara Direktorat PPA-PPO dan berbagai pihak untuk menangani kejahatan terhadap perempuan, anak, dan kelompok rentan, serta meningkatkan upaya pencegahan dan penegakan hukum.
“Kami harapkan acara ini bisa diadakan secara berkala dalam tiga bulan ke depan untuk menjaga kesinambungan program dan kerja sama ini,” pungkasnya.
Dengan komitmen yang semakin kuat, Polri melalui Direktorat PPA-PPO berupaya memberikan perhatian lebih pada kasus-kasus kejahatan yang menimpa perempuan, anak, dan kelompok rentan di Indonesia. (*)