Kemenhub Siagakan 440 Alat Berat
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memberi keterangan kepada awak media di Jakarta, Senin (25/11/2024). ANTARA/Harianto.--
Di Jalur Rawan Longsor Saat Nataru
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiagakan 440 alat berat untuk mengantisipasi potensi bencana longsor dan banjir selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi usai rapat terbatas (ratas) persiapan Nataru di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, mengatakan langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pemudik yang diperkirakan mencapai 110,6 juta orang.
"Kami sudah siapkan alat berat sebanyak 440 unit, tersebar di beberapa titik rawan mulai dari Sumatera hingga Papua," ujar Menhub Dudy.
Menhub menjelaskan bahwa persiapan ini didasarkan pada survei menyeluruh yang dilakukan pada bulan Oktober dan November lalu untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi rawan bencana di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Usulkan Materi Kebencanaan Diajarkan di Sekolah
BACA JUGA:Tim Pro Ide Unja Laksanakan Pengmas dalam Mewujudkan Desa Tangguh Bencana
Selain penyediaan alat berat, Kemenhub juga menyiapkan berbagai material timbunan sebagai langkah antisipatif pascabencana.
"Dengan adanya alat berat dan material timbunan, kami siap menanggulangi cepat jika terjadi longsor atau banjir," kata Menhub.
Langkah ini, lanjut Menhub, diharapkan dapat meminimalisasi dampak bencana dan mempercepat proses penanganan apabila terjadi situasi darurat.
Ia mengatakan tim tanggap darurat telah tersebar di seluruh titik rawan dan tetap dalam keadaan siaga hingga akhir Januari 2025, sesuai dengan perkiraan masa libur Nataru.
"Tim kami sudah tersebar dan senantiasa alert, siap merespons hingga para pemudik kembali ke tempat asalnya," ujar Menhub Dudy.
Ia mengatakan keberadaan tim ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat yang melakukan mobilitas tinggi selama periode liburan.
Menhub Dudy berharap langkah-langkah preventif ini dapat mengurangi risiko bencana dan memastikan bahwa liburan Natal dan Tahun Baru berlangsung dengan aman dan nyaman bagi seluruh warga negara. (ant)