PKM Tingkatkan Pengetahuan Pencegahan Stunting di Desa Tanjung Pauh Melalui Film Pendek

Kegiatan Promkes dan pengisian kuesioner PkM--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Dalam upaya menekan tingginya angka stunting di Provinsi Jambi, Poltekkes Kemenkes Jambi melalui Jurusan Promosi Kesehatan (Promkes) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan inovasi media edukasi berupa film pendek. Program ini dilaksanakan di Desa Tanjung Pauh KM 32, Kabupaten Muaro Jambi, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pencegahan stunting pada kader kesehatan.

Dr. Pahrur Razi, SKM., MKM, sebagai ketua pelaksana, menyampaikan bahwa kegiatan ini berlangsung selama April–Oktober 2024, dengan melibatkan 80 partisipan. "Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan signifikan pada kader, dari 25 persen (sebelum pelatihan) menjadi 100 persen (setelah pelatihan) dalam hal pengetahuan dan keterampilan pencegahan stunting," ungkapnya.

Fokus pada Edukasi Berbasis Media Inovatif

Dalam pelaksanaan PKM ini, film pendek digunakan sebagai alat promosi kesehatan untuk mengedukasi masyarakat. Media ini dipilih karena mampu menyampaikan informasi dengan efektif dan menarik. “Film pendek dapat menjadi sarana komunikasi, informasi, dan edukasi yang lebih mudah dipahami masyarakat, terutama dalam isu kompleks seperti stunting,” tambah Dr. Pahrur Razi.

BACA JUGA:Prodi Promkes Poltekkes Kemenkes Jambi Selenggarakan Seminar ICHPRO

BACA JUGA:Pengabdian Masyarakat, Dosen Poltekkes Jambi Mendorong Peningkatan Kapasitas Kader Posbindu PTM


Foto bersama Kader dan Kepala Desa serta Perangkat Desa Tanjung Pauh Km 32--

Menurutnya, stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis selama 1.000 hari pertama kehidupan perlu dicegah melalui pendekatan komprehensif, mulai dari edukasi pola asuh hingga pemenuhan gizi ibu dan anak.

Kontribusi PKM bagi Berbagai Pihak

Program ini tidak hanya berdampak pada kader kesehatan di Desa Tanjung Pauh, tetapi juga memberikan masukan penting bagi Poltekkes Kemenkes Jambi dalam pengembangan ilmu promosi kesehatan. Selain itu, pengalaman ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengabdian masyarakat lainnya untuk menciptakan inovasi serupa di wilayah berbeda.

Sebagai langkah lanjutan, PKM ini menargetkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader hingga minimal 80 persen melalui media edukasi berbasis teknologi. Dengan pendekatan ini, diharapkan angka stunting di Kabupaten Muaro Jambi dapat ditekan, sejalan dengan target nasional menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan