Rekatkan Rasa Persaudaraan Lewat Musik
MANGGUNG: Penampilan Alley and Friendz di panggung Mega move it fest 2024. (Antara/Dedy Azis)--
Terlepas dari popularitas yang diraih Alley and Friendz di Belanda, Alley melihat perkembangan musik di Maluku kini berada pada level tersendiri.
Munculnya penyanyi-penyanyi muda dengan masing-masing ciri khasnya membawa khasanah baru untuk belantika musik Indonesia.
Namun disamping itu, kata Alley, musisi Maluku harus bangga dengan bahasa Maluku yang dipakai sehari-hari dengan membuat lagu-lagu berbahasa Maluku.
Setidaknya hal itu akan memperkenalkan ciri khas orang-orang Maluku kepada masyarakat luas.
"Kalau koe mimpi jadi popstar, hargai koe punya musik yang koe bawa dari hati, parcaya diri," kata Alley dalam dialek Maluku.
Sementara itu penyelenggara festival musik Mega Move it Fest menyatakan bahwa kehadiran Alley and Friends di festival musik tersebut memberikan nuansa baru serta membangkitkan kembali ciri khas musik Maluku.
"Dengan penampilan Alley and Friends menjadikan acara ini bukan sekedar festival musik tapi ini lebih dari itu tentang kultur musik Maluku," kata Festival Director Mega Move it Fast 2024 Andrian Brahma.
Saat ini, berdasarkan data, jumlah masyarakat Maluku di Belanda diperkirakan sekitar 70.000 orang. Sebagian besar dari mereka berasal dari Maluku Tengah.
Masyarakat Maluku di Belanda merupakan masyarakat yang heterogen dengan beragam agama. Mayoritas 72 persen beragama Protestan, 16 persen beragama Katolik, dan 12 persen beragama Muslim.
Namun lewat musik Alley and Friendz dapat menghapuskan sekat dan meneguhkan konsep hidup orang basudara (bersaudara) Maluku di Negeri Belanda.(*)