Menginternasionalkan Bahasa Indonesia
Revil Riangga--
BAHASA Indonesia telah disetujui sebagai bahasa resmi ke-10 dalam Sidang Umum UNESCO sejak Senin 20 November 2023 di Paris, Perancis. Sebelumnya telah ada enam bahasa PBB yang terdiri atas bahasa Inggris, Perancis, Arab, China, Rusia, dan Spanyol, serta tiga lainnya yang berasal dari anggota UNESCO, yaitu bahasa Hindi, Italia, dan Portugis.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) E. Aminudin Aziz menuturkan, penetapan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi Sidang Umum UNESCO membuat posisi bahasa Indonesia semakin meningkat.
“Sejauh ini, pengakuan internasional ini merupakan penegasan bahwa bahasa Indonesia memang layak dikategorikan sebagai sebuah bahasa di tengah perdebatan terkait bahasa Melayu dan bahasa Indonesia,” ucap E. Aminudin Aziz dikutip dari Kompas.com, Sabtu 25 November 2023.
Bahasa Melayu merupakan induk dari bahasa Indonesia. Namun jika ditelaah lebih dalam, bahasa Indonesia tentunya tak hanya sebagai bahasa resmi UNESCO, tetapi juga memiliki peluang besar untuk menjadi bahasa yang diakui secara resmi sebagai bahasa internasional. Alasannya sendiri saat ini bahasa Indonesia telah menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara bahkan telah mencakup 47 negara di seluruh dunia, di antaranya Vietnam, Australia, Jepang, Kanada, Ukraina, Timor Leste, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, dan Suriname. Selain itu, sekitar 428 lembaga di seluruh dunia menyediakan pembelajaran bahasa tersebut untuk penutur asing (BIPA).
Potensi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional sendiri tentunya melibatkan beberapa faktor, di antaranya jumlah penutur, pertumbuhan ekonomi tentunya, kontribusi dalam ilmu pengetahuan dan juga teknologi, serta pengaruh budaya. Memiliki dampak regional yang signifikan saja dirasa tak cukup, harus ada langkah-langkah khusus yang diambil guna meningkatkan potensi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
Langkah-langkah berikut diharapkan dapat meningkatkan potensi bahasa indonesia untuk lebih dikenal luas, tentunya dengan menggabungkan berbagai cara dari bermacam sektor di antaranya pendidikan, industri, ekonomi, pemerintahan, dan masyarakat.
• Pengembangan Sumber Daya Pendidikan
Cara-cara yang dapat dilakukan ialah meningkatkan kualitas pembelajaran baik di tingkat nasional maupun internasional. Tak hanya itu. Program pendidikan bahasa ini juga harus tersedia dalam bentuk pembelajaran daring (online) sehingga memudahkan dalam aksesibilitas.
• Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Dunia Bisnis
Menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang kerap digunakan dalam konteks bisnis internasional merupakan dorongan tersendiri agar bahasa ini lebih dikenal luas, di antaranya seperti dalam perdagangan, konferensi, seminar, dan pertemuan bisnis lainnya.
• Kolaborasi Internasional
Melakukan kerja sama dengan peneliti, produsen, kreator, pengembang atau lainnya yang berasal dari negara lain atau lembaga internasional yang berkaitan dengan bahasa Indonesia, selain dengan menyelenggarakan konferensi internasional yang di dalamnya bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa resmi.
• Media dan Teknologi
Menggunakan digunakannya bahasa ini dalam pengembangan media juga teknologi, seperti konten daring (online) yang berbahasa Indonesia dengan jangkauan audiens luas, yakni internasional.