Puisi-Puisi

Gempita Anjaly Pierda--

Melekat di kaca sisa embun semalam

dari jendela buram ia melangkah lamban

 

Di sela jemarinya mengalir gelisah

teramat deras dan kental menggumpal

menyerupai bulan, telapaknya putih membulat

 

ia gugur lunglai dari tangkai 

Usai dipupuk titah Tuanku

"Temui Aku di ujung kantukmu" 

 

selepas jumpa

jelang pagi buram

jalan rumahnya menghilang

ia lupa, sudah pulang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan