Penjualan Otomotif Diyakini Tak Terpengaruh Kenaikan PPN
OTOMOTIF : Pameran otomotif tahun 2024 lalu. Gaikindo optimis sektor otomotif Indonesia tetap akan bertumbuh meskipun ada perubahan PPN--
INDUSTRI otomotif Indonesia menunjukkan optimisme yang tinggi meskipun terdapat kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada awal tahun 2025.
Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, menegaskan bahwa sektor otomotif Indonesia tetap akan bertumbuh meskipun ada perubahan ini.
Menurutnya, sejarah menunjukkan bahwa kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen, lalu 12 persen tidak pernah benar-benar mengguncang pasar. "Sejak dari dulu kenaikan PPN juga sudah terjadi," kata Jongkie dilansir Antara, Selasa, 7 Januari 2024.
Gaikindo Optimis Penjualan Otomotif 2025 Tak Terpengaruh Kenaikan PPn Industri Otomotif Indonesia Tetap Positif
Jongkie menilai kenaikan PPn ini bukan hal baru bagi industri otomotif. "Sejak dulu, kenaikan PPN sudah terjadi, sehingga kami tetap optimis industri otomotif akan berjalan lancar," ujar Jongkie.
Optimisme ini semakin kuat dengan adanya kebijakan insentif fiskal dari pemerintah yang memberikan insentif sebesar 3 persen untuk pembelian kendaraan hybrid (HEV) di awal tahun 2025.
Pemerintah Indonesia berfokus pada kebijakan yang mendukung kendaraan ramah lingkungan. Selain insentif fiskal untuk kendaraan hybrid, pemerintah juga telah memberikan kebijakan insentif PPN DTP 10 persen untuk impor mobil listrik berbasis baterai (BEV).
Kebijakan ini diikuti dengan pemberian PPnBM DTP untuk mobil listrik CKD dan CBU sebesar 15 persen, serta pembebasan bea masuk impor untuk mobil listrik CBU. Gaikindo mengapresiasi kebijakan ini karena diyakini akan membantu meningkatkan daya saing kendaraan listrik dan hybrid di pasar Indonesia.
Yohanes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo, menyatakan, kebijakan insentif untuk kendaraan hybrid adalah langkah positif yang diharapkan dapat menggairahkan kembali industri otomotif Indonesia. "Kebijakan insentif ini juga bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan menuju karbon netral pada tahun 2060," katanya.
Penjualan kendaraan ramah lingkungan, seperti BEV dan HEV, menunjukkan tren positif dengan pangsa pasar mencapai 11,6 persen pada periode Januari hingga November 2024.
Dengan adanya insentif tambahan untuk kendaraan hybrid, pemerintah berharap pangsa pasar kendaraan rendah emisi ini dapat terus berkembang. Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah Pakar otomotif dan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, memberikan saran kepada Gaikindo agar lebih aktif mensosialisasikan manfaat kendaraan ramah lingkungan kepada konsumen.
Yannes juga mengingatkan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan bea pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) yang lebih variatif di setiap daerah, agar tidak membebani konsumen. (fin)