Pertimbangkan dengan Bijak Sebelum Memutuskan Bercerai

Ilustrasi perceraian--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Psikolog Nirmala Ika M.Ps mengingatkan pasangan suami istri agar tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk bercerai, terutama saat mereka dalam keadaan emosional.
Keputusan yang didasari oleh perasaan marah atau kecewa dapat membawa dampak buruk bagi kedua belah pihak, termasuk stres dan rasa menyesal.
Menurut Nirmala, penting untuk pasangan yang sedang menghadapi masalah dalam pernikahan untuk lebih dulu mempertimbangkan segala aspek secara matang.
"Sebelum memutuskan untuk berpisah, pastikan semua faktor telah dipertimbangkan secara rasional. Perceraian adalah keputusan besar yang tidak boleh diambil hanya karena emosi sesaat," ujarnya saat dihubungi oleh ANTARA.
BACA JUGA:Kasus Perceraian di Sungai Penuh Capai 185 Kasus, Wanita Lebih Dominan Ajukan Gugatan
BACA JUGA:Kecanduan Judi Online Jadi Penyebab Tingginya Perceraian di Muaro Jambi, Berikut Rinciannya
Pakar yang juga mendirikan layanan konsultasi psikologis Enlightmind ini menambahkan, proses perceraian yang dilakukan dengan perencanaan yang baik akan mempermudah komunikasi dengan keluarga dan orang terdekat.
Hal ini, menurutnya, penting untuk menjaga hubungan baik dengan keluarga dan menghindari kesalahpahaman yang mungkin muncul.
"Jika perceraian sudah diputuskan setelah melalui pertimbangan yang matang, maka pasangan lebih siap dalam mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada keluarga tanpa konflik lebih lanjut," kata Nirmala.
Nirmala juga menyarankan pasangan yang mempertimbangkan perceraian untuk mencari bantuan dari seorang profesional, seperti psikolog atau konselor pernikahan, guna mendapatkan pandangan objektif yang dapat membantu mereka memahami situasi dengan lebih jelas dan membuat keputusan yang terbaik.
Ketika berhadapan dengan keluarga, Nirmala mengingatkan pentingnya kejujuran.
"Walaupun terkadang sulit, mengungkapkan alasan yang sebenarnya lebih baik daripada memberi alasan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Ini akan membantu keluarga lebih memahami situasi dan mendukung keputusan tersebut," jelasnya.
Pada akhirnya, Nirmala menegaskan, meskipun perceraian adalah keputusan yang berat, jika sudah dipikirkan dengan baik, pasangan yang menghadapinya dengan pikiran yang tenang akan lebih mudah melalui proses tersebut dengan baik dan sehat secara mental. (*)