Obesitas Jadi Faktor Peningkat Risiko Kanker pada Anak

Ilustrasi anak yang mengalami obesitas.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga, Prof. Dr. dr. I Dewa Gede Ugrasena, Sp.A(K), mengatakan bahwa obesitas dapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kanker pada anak, karena dapat menyebabkan inflamasi kronis.
“Obesitas diidentifikasi sebagai faktor risiko karena banyaknya lemak dalam tubuh yang menyebabkan peradangan kronis. Kelebihan jaringan lemak pada tubuh dapat memicu inflamasi jangka panjang,” kata Prof. Ugrasena dalam diskusi daring mengenai kanker anak yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (4/2).
Menurutnya, proses peradangan kronis ini diyakini dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan sel-sel abnormal, yang pada akhirnya bisa memicu perkembangan kanker.
Prof. Ugrasena menambahkan bahwa pada anak yang mengalami obesitas, terjadi gangguan keseimbangan hormon dan metabolisme, serta peningkatan kadar insulin.
BACA JUGA:Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bisa Jadi Solusi Deteksi Dini Kanker pada Anak
BACA JUGA:Pemerintah Fokus Perangi Kanker Prioritas dengan Rencana Aksi Nasional
“Insulin dan insulin-like growth factor berperan dalam pertumbuhan sel. Gangguan pada kedua faktor ini dapat meningkatkan risiko terjadinya mutasi sel yang tidak terkendali, yang dapat menyebabkan kanker,” jelasnya.
Namun, ia mengakui bahwa sampai saat ini belum ada kesimpulan pasti terkait hubungan langsung antara obesitas dan kanker pada anak, karena masih terbatasnya studi yang membahas hubungan antara penyakit metabolik tersebut.
Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), menekankan pentingnya kesadaran dan dukungan terhadap anak yang menderita kanker.
Deteksi dini, serta pendekatan promotif dan preventif, termasuk pencegahan melalui gaya hidup sehat, perlu ditingkatkan.
"Upaya menjaga gaya hidup sehat sangat penting agar anak-anak tidak mengalami over nutrisi kronis atau obesitas, yang berisiko menjadi pemicu kanker," kata dr. Piprim.
Ketua UKK Hemato Onkologi IDAI, dr. Eddy Supriyadi, Sp.A(K), Ph.D, menambahkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab langsung antara obesitas dan kanker pada anak.
BACA JUGA:Inovasi Penanganan Kanker Rektum Bisa Dilakukan Tanpa Buang Anus
BACA JUGA:Kanker Pita Suara Banyak Dialami Perokok, Ini Penjelasan Dokter Spesialis THT