Kanker Anak Lebih Sering Ditemukan pada Stadium Akhir Dibandingkan Dewasa

Ilustrasi kanker payudara (ANTARA/Pexels) --
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Ketua UKK Hemato Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Eddy Supriyadi, Sp.A(K), Ph.D, mengatakan bahwa pada anak-anak, kanker seringkali ditemukan sudah memasuki stadium akhir, sehingga pengobatan dan penyembuhannya menjadi lebih sulit.
“Pada anak-anak, kita sering menemui kanker pada stadium akhir. Misalnya, dari pembagian stadium kanker menjadi empat tahap, kebanyakan kasus ditemukan pada stadium 3 dan 4,” kata dr. Eddy dalam diskusi daring mengenai kanker anak yang diadakan di Jakarta.
Menurutnya, pada kanker darah seperti leukemia, penyakit ini seringkali tidak dapat terdeteksi pada tahap awal dan baru terdiagnosis saat anak sudah memasuki stadium lanjut.
Hal ini karena sebelumnya anak tidak menunjukkan gejala fisik yang mencolok, sehingga orang tua tidak menyadari adanya perubahan pada anak.
BACA JUGA:Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bisa Jadi Solusi Deteksi Dini Kanker pada Anak
BACA JUGA:Obesitas Jadi Faktor Peningkat Risiko Kanker pada Anak
Gejala leukemia yang umumnya muncul pada stadium lanjut meliputi anak yang tampak pucat, sakit otot, perdarahan, dan demam yang berlangsung selama beberapa minggu, yang baru terlihat saat anak dibawa ke rumah sakit.
Sementara itu, untuk jenis kanker lain seperti tumor padat, deteksi dini masih memungkinkan, terutama jika ada kelainan fisik yang bisa diamati, seperti benjolan di perut atau kanker mata retinoblastoma.
“Jika retinoblastoma ditemukan pada stadium awal, tingkat kesembuhannya lebih dari 95 persen,” kata dr. Eddy.
Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga, Prof. Dr. dr. I Dewa Gede Ugrasena, Sp.A(K), menambahkan bahwa anak-anak umumnya merespons pengobatan kanker dengan kemoterapi lebih baik dibandingkan orang dewasa.
Pada penderita kanker dewasa, penggunaan imunoterapi terkadang tidak dapat dipastikan berhasil menyembuhkan karena faktor paparan karsinogenik atau gaya hidup sebelumnya yang membuat kanker sulit diatasi.
BACA JUGA:Pemerintah Fasilitasi Skrining Awal Penyakit Kanker
BACA JUGA:Kanker Pita Suara Banyak Dialami Perokok, Ini Penjelasan Dokter Spesialis THT
“Pada anak, kami selalu mempertimbangkan dampak jangka panjang dari pengobatan kemoterapi. Karena pengobatan tersebut dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendekatan pengobatan pada anak sangat berbeda dengan pada dewasa,” ujar Prof. Ugrasena. (*)