Banyak Riset Negara Sendiri

Hana Malasan--

JAMBIEKSPRES.CO - Para pemain film “Pengepungan di Bukit Duri” yakni Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, dan Satine Zaneta mengaku banyak melakukan riset tentang negara sendiri sejak bermain peran di film garapan Joko Anwar tersebut.

“Di terakhir aku merasa, wah gila, ternyata aku jadi makin pinter gara-gara main film ini. Banyak yang aku baca, sebelumnya aku belum baca, literasi-literasi yang aku harus riset untuk karakter tersebut,” kata Omara saat berkunjung ke ANTARA Heritage Center, Jakarta, Jumat.

Film "Pengepungan di Bukit Duri" tidak hanya menyajikan cerita yang kuat, tetapi juga mendorong para pemain untuk melakukan riset mendalam demi memahami isu-isu sosial yang diangkat.

Alih-alih menghadapi kesulitan berarti, Omara dan kawan-kawan mengaku proses syuting berjalan begitu mulus, berkat tuntunan Joko Anwar dalam membantu mereka mendalami karakter masing-masing.

BACA JUGA:Lebih Indah Dari Film

BACA JUGA:Film 'Perayaan Mati Rasa' Mengangkat Kisah Cinta Keluarga dan Proses Penyembuhan Emosional

Berdiskusi tentang isu-isu yang tengah terjadi di Indonesia, utamanya perihal sosial dan politik, juga menjadi ritual rutin para pemain bersama sang sutradara selama proses pembuatan film.

“Dari segi tema sebetulnya ini berat banget,” ujar Morgan.

“Tapi semuanya berasa sangat ringan, karena reading bersama abang Joko dan teman-temanku ini adalah ngobrol, kita ngobrol, diskusi panjang tentang budaya, tentang politik, tentang kekerasan, itu yang akhirnya memang benar-benar dicari dan digali lebih dalam pada saat proses,” tambahnya.

Diskusi yang melibatkan topik-topik berat, utamanya perihal keadilan sosial hingga dan kekerasan memberi para aktor pemahaman lebih dalam tentang latar belakang sosial dan politik karakter mereka masing-masing.

“Wah banyak banget (topik diskusi), ini fun fact, ada satu masa ketika kita lagi reading, kita ngomongin Pancasila, etimologinya, asal-usulnya, dan seterusnya,” Omara berseloroh.

Adapun “Pengepungan di Bukit Duri” mengisahkan Edwin (Morgan Oey), seorang pria yang memegang janji terakhir kakaknya sebelum meninggal, yaitu untuk menemukan keponakannya yang hilang.

Pencariannya membawa Edwin ke SMA Duri, sebuah sekolah khusus bagi anak-anak bermasalah yang terkenal dengan murid-muridnya yang penuh kekerasan dan tak terkendali.

Demi menyelidiki keberadaan sang keponakan, Edwin menyamar sebagai guru di sekolah tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan