Atasi Banjir Kawasan, JBC Harus Bangun Kolam Retensi Permanen

BANJIR: Warga sekitar bangunan JBC mengeluhkan banjir yang sering terjadi sejak dibangunnya JBC.--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Warga sekitar bangunan JBC menduga banjir yang terjadi hingga lima kali dalam sepekan ini tidak hanya disebabkan oleh luapan sungai, tetapi dipengaruhi oleh pembangunan Jambi Bisnis Center (JBC) yang berada tidak jauh dari permukiman mereka.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi, Ardi, menegaskan bahwa pembangunan Mal JBC seharusnya mengikuti dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Dalam dokumen tersebut, pengelola JBC diwajibkan membangun kolam resapan atau kolam retensi untuk menampung air hujan agar tidak langsung mengalir ke pemukiman warga.
“Kami ketahui kolam retensi sudah dibangun, tetapi belum permanen sehingga harus dilakukan revisi dokumen AMDAL yang mereka tandatangani. Kolam retensi ini seharusnya lebih luas agar mampu menampung air hujan dengan baik,” jelas Ardi, saat diwawancarai Senin (24/02/2025).
Menurut Dia, DLH Kota Jambi telah memberikan izin revisi dokumen AMDAL dengan syarat proses perbaikan dilakukan secepatnya untuk mengatasi dampak banjir.
BACA JUGA:JBC Harus Patuhi Amdal untuk Atasi Banjir, Komisi III DPRD Kota Jambi Bahas Banjir di Sekitar JBC
BACA JUGA:Dewan Ingatkan JBC Serius Buat Kolam Retensi, Pihak JBC Bantah Jadi Penyebab Banjir
“Kami juga telah memberikan sanksi administratif berupa teguran kepada pihak pengelola Mal JBC, dengan batas waktu yang ditentukan. Target kami, pada pertengahan tahun ini kolam retensi sudah selesai dan berfungsi optimal,” tutupnya.
Sebelumnya, banjir mencapai ketinggian pinggang orang dewasa dan menggenangi dua RT, yaitu, RT 09 dan RT 11, di Kecamatan Telanaipura. Sejumlah warga mengeluhkan dampak banjir yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.
“Biasanya banjir tidak separah ini, tapi sejak musim hujan dan adanya pembangunan mal, wilayah kami semakin terdampak,” ujar Eva, salah satu warga terdampak.
Selain akibat luapan sungai, warga menduga sistem drainase di wilayah mereka terganggu akibat pembangunan Mal JBC.
“Sebelum ada JBC ini, tidak pernah banjir. Makanya banyak warga yang membangun rumah dengan posisi rendah. Tapi sejak ada JBC, banjir sering terjadi,” ujarnya.
Kabid SDA Dinas PUPR Kota Jambi, Berlianto juga menuturkan hal yang sama. Kolam retensi yang dijanjikan sampai saat ini belum dikerjakan.
"Baru dalam bentuk galian, belum permanen," ujarnya.
Kata dia, pembangunan kolam retensi tersebut di bawah pengawasan langsung oleh pihak BWSS VI.