Mendikdasmen Ajak Sekolah di Indonesia Adopsi Energi Terbarukan untuk Lingkungan yang Lebih Baik

Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti (memakai baju cokelat) saat tiba di SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu.--
BENGKULU, JAMBIEKSPRES.CO– Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengajak seluruh sekolah di Indonesia, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA, untuk beralih ke penggunaan energi terbarukan.
Program ini bertujuan mendukung inisiatif pemerintah dalam menciptakan sekolah yang lebih ramah lingkungan, seiring dengan pengembangan konsep "Sekolah Adiwiyata", yang bertujuan agar sekolah-sekolah di Indonesia lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
Abdul Mu'ti menyatakan, selain berfokus pada penghematan energi, penting bagi sekolah-sekolah untuk memanfaatkan sumber energi yang dapat diperbarui dan ramah lingkungan, seperti energi surya dan angin.
"Kami mendorong agar sekolah-sekolah tidak hanya sekadar menghemat energi, tetapi juga mulai menggunakan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Ini bagian dari komitmen kita untuk menciptakan pendidikan yang berkelanjutan," ujar Abdul Mu'ti dalam kunjungannya ke SMA Muhammadiyah Kota Bengkulu.
Dia juga memberikan apresiasi tinggi terhadap SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu, yang telah menjadi pionir dalam penerapan teknologi energi terbarukan di lingkungan sekolah.
SMA Muhammadiyah 4 telah memasang panel surya dengan kapasitas 13.000 watt sejak tahun 2020, sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mempromosikan penggunaan energi bersih di kalangan pelajar dan masyarakat sekitar.
"Penerapan energi surya di SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu patut dicontoh. Kami berharap lebih banyak sekolah yang mengikuti langkah ini, karena dampak positifnya tidak hanya dirasakan oleh sekolah itu sendiri, tetapi juga oleh lingkungan sekitar," lanjutnya.
Kenaikan suhu global yang diprediksi akan mencapai 4 derajat Celsius pada tahun 2100 menjadi salah satu alasan utama di balik dorongan ini.
Dalam beberapa dekade mendatang, Indonesia diperkirakan akan mengalami kenaikan suhu yang signifikan, yang dapat berujung pada perubahan iklim ekstrem dan berbagai bencana ekologis.
Oleh karena itu, pemerintah merasa penting untuk mengurangi dampak perubahan iklim melalui kebijakan dan program yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
"Jika suhu dunia terus meningkat, kita akan menghadapi berbagai masalah serius, seperti bencana alam, krisis air, dan kerusakan ekosistem yang sangat mempengaruhi kehidupan. Langkah kecil yang kita lakukan sekarang, seperti mengadopsi energi terbarukan di sekolah-sekolah, akan memberikan dampak besar bagi masa depan," ujar Mendikdasmen.
Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu, Sutanpri, mengungkapkan bahwa sekolahnya akan menjadi pembicara dalam konferensi internasional yang akan diselenggarakan di Brazil pada April 2025.
Di sana, Sutanpri akan membagikan pengalaman dan pengetahuan mengenai penerapan energi terbarukan di sekolah, khususnya mengenai penggunaan panel surya sebagai sumber utama listrik.
"Saya sangat senang dan bangga sekolah kami bisa menjadi contoh bagi sekolah lainnya. Penggunaan panel surya ini tidak hanya mengurangi biaya operasional sekolah, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga lingkungan kepada siswa kami," ujar Sutanpri.
Dalam kesempatan yang sama, Manajer Kampanye Kanopi Hijau Indonesia, Olan Sahayu, menjelaskan bahwa Provinsi Bengkulu memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar.
Berdasarkan data pemerintah, Bengkulu memiliki total potensi energi terbarukan sebesar 7.297 MW, yang berasal dari berbagai sumber, seperti tenaga surya (3.475 MW), angin (1.513 MW), tenaga air (945 MW), dan panas bumi (1.360 MW).
Potensi ini tersebar di berbagai wilayah di Bengkulu, termasuk pesisir pantai dan daerah pegunungan.
"Potensi ini membuka banyak peluang untuk pengembangan energi terbarukan, baik untuk kebutuhan sekolah, masyarakat, maupun industri. Dengan memanfaatkan potensi energi lokal ini, kita tidak hanya mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian daerah," jelas Olan.
Dengan adanya dorongan ini, diharapkan lebih banyak sekolah di Indonesia akan mengadopsi teknologi energi terbarukan, baik dalam bentuk panel surya, turbin angin, atau sumber energi terbarukan lainnya.
Selain memberikan manfaat langsung bagi sekolah, inisiatif ini juga dapat memperkuat kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda, yang diharapkan akan menjadi agen perubahan untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (*)