Antisipasi Masalah Saat Nataru, Ini yang Dilakukan Pemkab Sarolangun

Ilustrasi Nataru--

SAROLANGUN-Menjelang perayaan Natal dan tahun 2024, Pemkab Sarolangun melakukan antisipasi kenaikan harga sembako, penanganan inflasi, ketersediaan ketahanan pangan, keamanan, kesehatan dan konflik sosial.

Penjabat Bupati Sarolangun, Bachril Bakri mengatakan, telah membangun sinergitas bersama untuk persiapan menyambut natal dan tahun baru di Kabupaten Sarolangun.

”Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perayaan Natal dan tahun Baru ini. Termasuk ketersediaan pangan, transportasi, kesehatan dan potensi konflik sosial,” katanya.

Untuk ketersediaan pangan, Pemkab Sarolangun akan memfokuskan pada penguatan pangan serta peningkatan nilai tambah produk pangan dan diversifikasi pangan.

BACA JUGA:Jelang Nataru, Pastikan Stabilitas Harga Bahan Pokok

BACA JUGA:Jumlah Penerbangan Ditambah Jelang Nataru

Melakukan gerakan serentak penanaman padi, cabe rawit dan bawang merah, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar bersama jajaran Forkopimda, dan melakukan aksi tanam cepat panen dan gerakan pasar murah.

”Untuk mengantisipasi adanya inflasi pada bahan pokok, nantinya kita akan melaksanakan kegiatan pasar murah.

Untuk dinas kesehatan nantinya juga pada saat adanya mudik. Kita bisa tempatkan tenaga kesehatan pada pos yang tergabung dalam beberapa instansi terkait,” ujarnya.

Sementara pada bidang transportasi, lanjut Bachril Bakri, bahwa juga diharapkan nantinya terjalin sinergitas lintas sektoral untuk  menciptakan kondisi mudik yang aman dan nyaman,  mengatur trasportasi darat saat Nataru, meningkatkan pelayanan di terminal bus Sri bulan, dan menyediakan posko dan sarana prasarana beristirahat sementara disepanjang rute arus mudik dan arus balik.

”Kesehatan, kita harus mempersiapkan sarana dan prasarana kesehatan di posko jaga Nataru, serta dapat bekerja sama dengan Forkopimda, memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelayanan kesehatan,” ungkapnya.

BACA JUGA:Arus Nataru Diprediksi Melonjak

Sedangkan untuk potensi konflik sosial, ke depan diperhatikan berupa antisipasi keamanan dan kenyamanan di rumah ibadah umat, persoalan aktivitas PETI, Ilegal drilling, konflik lahan,  aliran kepercayaan yang mengarah kepada radikalisme, konflik SAD dengan masyarakat dan  aktivitas plat kendaraan di kalangan remaja dan masyarakat.

Sementara itu Kapolres Sarolangun AKBP Imam Rachman mengatakan, di wilayah Sarolangun, pihaknya telah mengantisipasi adanya potensi konflik terkait dengan adanya pendirian rumah ibadah yang didirikan oleh warga SAD di Desa Demang yang mendapat penolakan dari warga setempat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan