Tak Hanya Sekadar Huruf, Tapi Sebuah Karya Seni yang Autentik

SENI TULISAN KANJI: Beberapa peserta program Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youth (JENESYS) mempelajari seni tulisan Kanji di SMA Takikawa Barat, Kota Takikawa, Hokkaido, Jepang, Minggu (2/2/2025).--

Melatih Kesabaran Hingga Ekspresi Diri Lewat Seni Kanji

BEBERAPA waktu lalu, ANTARA berkesempatan mengunjungi kota kecil yang berjarak sekitar 1.200 kilometer dari Tokyo untuk belajar secara langsung mengenai seni tulisan Kanji melalui program "Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youth" (JENESYS). Seperti apa ceritanya?

 

BERKUNJUNG ke Jepang, mungkin mayoritas wisatawan akan menyerbu kuliner, hingga ke sudut-sudut keramaian kota, seperti Shibuya, Tokyo, yang terkenal dengan persimpangan jalan yang ramai serta kehidupan malam, hingga kebudayaan yang trendi.

Padahal, apabila menengok lebih dalam, Jepang memiliki beragam kebudayaan yang menyimpan filosofi. Salah satunya adalah seni tulisan Kanji yang dapat melatih kesabaran, hingga untuk sarana ekspresi diri.

Di suatu pagi yang tenang, dengan diwarnai guyuran hujan salju cukup lebat, para peserta program JENESYS mendatangi SMA Takikawa Barat di Hokkaido, Jepang. Tampak para guru dan beberapa siswa menyambut hangat peserta.

Memasuki sebuah ruangan, terlihat setumpuk kertas, kuas besar, tinta hitam, dan sebuah balok persegi panjang terbuat dari besi telah tersusun rapi di atas meja. Seorang guru SMA Takikawa Barat dibantu dengan beberapa muridnya memberikan sedikit arahan mengenai tulisan Kanji kepada peserta JENESYS.

Diketahui, terdapat tiga tipe karakter tulisan yang digunakan di Jepang, yaitu Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji sendiri merupakan karakter yang diperkenalkan oleh China ke Jepang pada tahun 57 Anno Domini (AD) atau Masehi.

Kanji memiliki lima tipe fonts, mulai dari tensho, reisho, sosho, gyosho, dan kaisho. Tensho merupakan jenis huruf tertua. Jenis ini memiliki aturan ketat dalam menulisnya karena dapat mengungkapkan ketegangan dan kesan autentik.

Tipe reisho adalah jenis Kanji yang lebih mudah untuk menulis kaligrafi dan bisa mengungkapkan rasa ketegangan dan ortodoks atau suatu keyakinan.

Tipe sosho adalah karakter Kanji yang telah dimodifikasi dari tipe reisho, sehingga bisa ditulis dengan lebih cepat. Kecepatan ini yang mampu membuat penulis merasakan pergerakan tangannya, hingga menggambarkan rasa kecepatan dan kesegaran.

Sementara gyosho adalah huruf yang menggunakan garis melengkung untuk mengekspresikan gerakan lembut tangan penulis. Dalam menerapkan gyosho, kehati-hatian harus dilakukan, terutama untuk melanjutkan proses ke bagian atau kata berikutnya. Gyosho dapat mengekspresikan kelembutan dan keindahan.

Untuk kaisho adalah jenis huruf Kanji yang representatif karena penulis harus menggambar satu garis dengan akurat. Kaisho dapat mengungkapkan kesan autentik dan rasa kebersihan serta ketegasan.

Orang Jepang berkomunikasi melalui tulisan menggunakan karakter Kanji China, sedangkan ketika berbicara melalui lisan mereka menggunakan dialek tradisional asli Jepang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan