Baca Koran Jambi Ekspres Online

Tips Sehat Menyimpan dan Menghangatkan Makanan Sahur agar Tetap Berkualitas

Sup dengan isian banyak sayur, serat dan daging baik dikonsumsi saat sahur karena membuat perut merasa kenyang lebih lama.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Ahli gizi, Dr. Luciana B. Sutanto, memberikan beberapa panduan penting mengenai cara menyimpan dan menghangatkan makanan sahur yang bisa membantu mempertahankan kualitas serta kesegarannya.

"Untuk menjaga makanan tetap aman dan terhindar dari kontaminasi, pastikan makanan disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap udara," ujar Luciana saat dihubungi oleh ANTARA.
Bagi banyak orang, menyiapkan makanan sahur sejak malam hari menjadi pilihan praktis.

Namun, agar makanan tetap terjaga kualitasnya saat dipanaskan kembali di pagi hari, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Menurut Luciana, pertama-tama, penting untuk menyimpan makanan dalam wadah bersih yang kedap udara untuk menghindari kontaminasi dari bakteri atau kuman.

Jika ingin menyimpannya di lemari es, pastikan makanan sudah dalam keadaan dingin terlebih dahulu.
"Jangan menyimpan makanan dalam keadaan panas karena dapat meningkatkan suhu kulkas dan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat merusak makanan," tambahnya.
Luciana menyarankan agar makanan dibagi menjadi porsi kecil agar lebih cepat dingin dan bisa disimpan dengan aman.

Mengenai waktu penyimpanan, ia menyebutkan bahwa makanan yang disimpan di kulkas tidak sebaiknya lebih dari empat hari, tergantung jenisnya.
Terkait proses menghangatkan makanan, Luciana mengingatkan bahwa penghangatan ulang dapat memengaruhi kandungan gizi.

Beberapa vitamin dan nutrisi dalam makanan dapat hilang atau berkurang ketika dipanaskan berkali-kali.

Selain itu, penghangatan ulang juga bisa memengaruhi tekstur dan cita rasa.
Untuk meminimalkan kerugian gizi, ia menyarankan penggunaan metode pemanasan yang lebih lembut, seperti mengukus atau memanaskan dengan api kecil, daripada memanaskan makanan dalam waktu lama.
Luciana juga menekankan bahwa tidak semua jenis makanan cocok untuk dipanaskan ulang. Makanan yang mengandung banyak air, seperti sup atau sayuran berkuah, cenderung mudah kehilangan kualitas dan rasa setelah dipanaskan beberapa kali.

Begitu pula makanan yang berbahan dasar ikan atau telur, yang rentan terhadap perubahan rasa dan kandungan gizi saat dipanaskan kembali.
Namun, makanan yang lebih padat dan memiliki kandungan air yang rendah, seperti daging yang dimasak atau nasi, lebih stabil dan lebih tahan lama ketika disimpan dan dipanaskan ulang.
Dengan mengikuti tips ini, masyarakat bisa menyiapkan sahur dengan lebih praktis tanpa mengorbankan kualitas makanan dan tetap menjaga asupan gizi yang baik. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan