Menanamkan Nilai Berbagi dan Menghargai Perbedaan pada Anak Sejak Dini

Certified Positive Discipline Parent Educator Damar Wahyu Wijayanti saat menjelaskan terkait pentingnya menanamkan nilai-nilai budi pekerti dalam konferensi pers di Jakarta--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO–Mengajarkan anak tentang pentingnya berbagi dan menghargai perbedaan merupakan salah satu tugas utama orang tua dalam mendidik mereka menjadi individu yang peduli terhadap sesama.
Certified Positive Discipline Parent Educator Damar Wahyu Wijayanti menekankan bahwa pembelajaran ini sebaiknya dimulai sejak dini dan diterapkan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan rumah.
Menurut Damar, kebiasaan berbagi dan menghormati keberagaman tidak boleh hanya diajarkan dalam momentum tertentu, seperti bulan Ramadhan, tetapi harus menjadi bagian dari keseharian anak agar nilai-nilai kebaikan tersebut dapat tertanam dengan baik.
"Sama seperti konsep agama kita, kebaikan itu bisa diperpanjang, tidak hanya saat Ramadhan saja. Setelah Ramadhan selesai, kita harus tetap melanjutkan kebiasaan baik tersebut," ujar Damar dalam konferensi pers di Jakarta.
Sebagai Co-Founder Good Enough Parents, Damar menjelaskan bahwa peran orang tua sangat penting dalam membentuk kebiasaan anak untuk berbagi dan menghargai perbedaan.
Salah satu cara yang efektif adalah dengan memberikan pemahaman bahwa berbagi dan menolong sesama adalah tindakan yang dapat dilakukan kapan saja, bukan hanya dalam momen tertentu.
Setelah anak memahami konsep berbagi, langkah berikutnya adalah menciptakan kesempatan bagi mereka untuk mempraktikkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, orang tua bisa memberikan tugas-tugas kecil yang berkontribusi pada kebersamaan dalam keluarga, seperti:
- Membantu merawat tanaman di rumah.
- Menjaga kebersihan rumah, seperti merapikan mainan atau membantu mencuci piring.
- Menyediakan makanan atau camilan untuk anggota keluarga lain sebelum mengambil untuk diri sendiri.
Damar menekankan bahwa anak-anak sangat bergantung pada orang tua dalam mengeksplorasi dan mencoba berbagai hal. Oleh karena itu, orang tua tidak boleh ragu memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kebaikan secara mandiri.
"Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai orang tua memberikan ruang dan kesempatan kepada anak untuk terus melanjutkan kebaikan yang telah mereka pelajari," tambahnya.
Selain berbagi, memahami dan menghargai perbedaan juga merupakan nilai penting yang perlu diajarkan sejak dini. Damar menyarankan agar orang tua mulai menerapkan aturan yang jelas dalam keluarga, terutama bagi anak yang masih berusia di bawah tujuh tahun, sebelum mereka mulai berbaur dengan lingkungan yang lebih luas.
"Setiap keluarga memiliki aturan dan budaya masing-masing. Karena itu, penting bagi orang tua untuk memperkenalkan aturan yang jelas di rumah agar anak memahami batasan serta cara menghargai kebiasaan orang lain," ungkap Damar.
Orang tua dapat menggunakan media visual, seperti foto atau gambar, untuk membantu anak memahami aturan yang ditetapkan.
Misalnya, ketika akan mudik ke kampung halaman, orang tua bisa menerapkan aturan dalam berbagi makanan dengan cara yang menyenangkan.
"Saat mudik, anak bisa diajarkan untuk mengambil camilan dalam wadah kecil dan harus menghabiskannya terlebih dahulu sebelum mengambil lagi. Ini bisa dilatih di rumah, misalnya dengan menyediakan beberapa toples berisi makanan dan mengajarkan aturan: ambil satu, masukkan ke wadah, habiskan dulu, baru boleh ambil lagi," jelasnya.
Selain itu, contoh lain dalam menghargai perbedaan adalah dengan menyesuaikan aktivitas anak agar tidak mengganggu orang lain.
Jika anak ingin berlari-lari, misalnya, orang tua bisa membiasakan mereka untuk melakukannya di luar ruangan agar tidak mengganggu anggota keluarga yang lain.
Damar menekankan bahwa konsistensi dalam mendidik anak adalah kunci utama dalam menanamkan nilai-nilai berbagi dan menghargai perbedaan.
Orang tua harus menjadi teladan utama dalam menunjukkan sikap baik, karena anak cenderung meniru perilaku yang mereka lihat setiap hari.
"Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika mereka sering melihat orang tua dan anggota keluarga lainnya berbagi dan menghargai perbedaan, maka mereka akan tumbuh dengan nilai-nilai tersebut," katanya.