67 Tahun Produktif Berkarya Dalam Dunia Seni

BERPULANG: Artis senior Titiek Puspa. FOTO: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA/AMA/AA --
Titiek Puspa, Ibu dan Eyang Lintas Generasi Musik Indonesia
"Saya mau nangis, (tidak) tahunya ada banyak orang di sini. Tadinya, aku sendirian, habis kecetit (keseleo), maklum sudah nenek-nenek. Jadi, tidak bisa jalan. Maafkan, ya," kata Titiek Puspa sambil menunjuk pinggangnya, saat festival musik Synchronize Fest 2024 di Jakarta, Sabtu 5 Oktober 2024 yang lalu.
---------------
"TAPI, I love you," kata Titiek Puspa.
Generasi yang tumbuh besar pada era 80-90an memanggil Sudarwati, kelahiran 1 November 1937, sebagai Eyang Titiek, sementara mereka yang lebih dewasa memanggil dia Ibu atau Tante Titiek.
Penyanyi Anggun C. Sasmi, dalam unggahan di media sosial untuk mengenang sang legenda, memanggil Titiek Puspa sebagai Ibu Musik. Memang benar demikian, sejak ikut kontes Bintang Radio RRI tahun 50an, Titiek Puspa aktif bermusik sampai akhir hayatnya.
BACA JUGA:Mbak Titiek
BACA JUGA:Titiek Puspa Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun
Pada masa awal berkarier di dunia musik, dia sempat dikenal dengan nama Sumarti sebelum menggunakan nama panggungnya yang abadi hingga hari ini, Titiek Puspa, yang adalah pemberian Presiden RI Soekarno sekitar tahun 50an.
Orang tua kita, tumbuh-besar mendengarkan lagu-lagu ciptaan Titiek Puspa di radio, baik yang dia nyanyikan sendiri atau yang dibawakan orang lain, seperti "Doa Ibu", "Pantang Mundur", "Apanya Dong" dan "Marilah Kemari".
Jika ingin tahu seperti apa Kota Jakarta tempo dulu, Titiek Puspa memotretnya dalam lagu "Gang Kelinci" yang dinyanyikan Lilis Suryani sekira tahun 1963.
Mungkin kita tidak begitu ingat pernah mendapat pelajaran menabung saat di bangku sekolahan. Tapi, mengutip istilah terkini, para "cucu online" Eyang Titiek pasti ingat apa yang diajarkan Eyang Titiek lewat lagu "Menabung", yang dinyanyikan bersama Santi Sardi (bagi generasi 80an) dan versi dengan Saskia-Geofanny (bagi anak 90an).
"Bing, beng, bang, yok, kita ke bank. Bang, bing, bung, yok, kita nabung. Tang, ting, tung, hei, jangan dihitung. Tahu-tahu kita nanti dapat untung".
Eyang Titiek juga memastikan para "cicit"-nya mendapat asupan lagu-lagu anak yang sesuai dengan usianya. Pada 2014, dia membentuk grup vokal Duta Cinta yang membawakan lagu-lagu ciptaannya termasuk lagu-lagu lawas seperti "Gang Kelinci".