Kolaborasi Jadi Kunci Implementasi Kurikulum Merdeka di SMK
Kegiatan Talk Show dalam rangka implementasi kurikulum merdeka di SMK.--
IMPLEMENTASII Kurikulum Merdeka yang diterapkan untuk semua satuan pendidikan di Indonesia termasuk jenjang SMK.
Harapannya, dengan langkah tersebut Indonesia mampu menghasilkan SDM yang unggul dalam berbagai bidang di masa depan.
Salah satunya dengan cara memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih materi ilmu yang ingin mereka kuasai.
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Wardani Sugiyanto, mengatakan sudah lebih dari 900 SMK menjadi Pusat Kurikulum Merdeka.
BACA JUGA:Perlunya Sistem Pendidikan di Kedokteran Untuk Dukung Obat Herbal
BACA JUGA:Teknologi Lengkapi Guru Dalam Tingkatkan Kualitas Pendidikan
“Mereka menerapkan Merdeka Belajar, guru diberikan kemerdekaan memberikan materi yang disesuaikan dengan kemampuan/bakat anak. Selain itu, guru juga menggunakan pembelajaran berdiferensiasi yang menghasilkan produk dari projek-projek yang dilakukan para siswa,” jelas Wardani pada sesi diskusi.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Untuk hal itu, sekolah mempersiapkan para siswa dengan berbagai pelatihan sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Selain itu, sekolah juga harus terus berkolaborasi dengan industri untuk mendukung hasil karya para siswa.
Wardani menyampaikan bahwa pusat mendorong SMK Negeri untuk mendirikan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di satuan pendidikan.
BACA JUGA:Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Klaim Sudah Capai 90 Persen
BACA JUGA:Perkuat Transformasi Pendidikan Tinggi Bersama NU
“Tahun ini, sudah lebih dari 300 SMKN yang kita dorong mendirikan BLUD dan sedang berproses, sedangkan SMK Swasta diharapkan mendirikan CV atau PT untuk menyalurkan produk-produk para siswa,” tambahnya.