JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Para petani kelapa sawit di Provinsi Jambi kembali harus menghadapi penurunan harga Tandan Buah Segar (TBS) akibat turbulensi di pasar minyak nabati dunia.
Dalam sepekan terakhir, harga TBS turun drastis sebesar Rp586 per kilogram, menjatuhkan nilai jual dari Rp13.951 menjadi Rp13.364 per kilogram.
Kondisi ini disampaikan oleh Yulian Raya Sangon, Kepala Bidang PSPHP Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Kamis (8/5).
Menurutnya, turunnya harga TBS tak lepas dari penurunan harga Crude Palm Oil (CPO) di pasar global yang ikut terseret fluktuasi harga minyak kedelai serta ketegangan pasar akibat perang dagang dan ketidakseimbangan pasokan-permintaan internasional.
“Pasar global sedang mengalami tekanan. Harga minyak nabati lain juga melemah, dan ini memberi dampak langsung ke nilai jual sawit kita,” ujar Yulian.
BACA JUGA:Investigasi Perkumpulan Hijau, 29 Perusahaan Sawit Tak Miliki HGU dan 855 Ribu Ha Dikelola Tanpa Legalitas
BACA JUGA:326 Ribu Bibit Sawit Sudah Disalurkan Pemkab Bungo
Ia menegaskan bahwa harga ini hanya berlaku untuk petani yang telah bermitra dengan perusahaan, sementara harga petani non-binaan bisa saja lebih rendah.
Berikut daftar harga TBS terbaru di Jambi untuk periode 9–15 Mei 2025 berdasarkan usia tanaman:
-
Usia 3 tahun: Rp2.667,87/kg
-
Usia 4 tahun: Rp2.867,94/kg
-
Usia 5 tahun: Rp2.998,38/kg
-
Usia 6 tahun: Rp3.122,51/kg
-
Usia 7 tahun: Rp3.201,06/kg
-
Usia 8 tahun: Rp3.270,87/kg
-
Usia 9 tahun: Rp3.334,16/kg
-
Usia 10–20 tahun: Rp3.442,16/kg
-
Usia 21–24 tahun: Rp3.342,24/kg
-
Usia di atas 25 tahun: Rp3.195,97/kg
Turunnya harga ini menjadi pukulan tambahan bagi petani, yang dalam beberapa bulan terakhir juga menghadapi tantangan biaya produksi yang meningkat.
Pemerintah daerah diharapkan segera menyiapkan langkah antisipatif untuk menjaga keberlanjutan usaha kebun rakyat. (*)
