Waspada! Jambi Rawan Hujan Petir Saat Peralihan Musim

Ilustrasi cuaca--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO–Warga Jambi diminta untuk lebih siaga menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan ke depan.

Pasalnya, wilayah ini kini tengah memasuki masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, yang kerap diwarnai anomali cuaca.
Nabilatul Fikroh, Prakirawan Cuaca dari BMKG Stasiun Kelas I Sultan Thaha Jambi, mengingatkan bahwa masa pancaroba yang dimulai sejak awal Mei bisa menimbulkan cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat disertai petir, meski suhu udara mulai menghangat.
"Transisi musim ini bukan masa yang bisa dianggap enteng. Justru di saat-saat seperti inilah, potensi terjadinya cuaca buruk sangat tinggi," ujarnya, Senin (5/5).
Dalam prakiraan cuaca harian, sebagian besar wilayah kabupaten/kota di Jambi diprediksi akan diguyur hujan ringan. Namun, wilayah Kota Sungai Penuh berpeluang mengalami hujan yang disertai sambaran petir.
Meski cuaca daratan tampak fluktuatif, kondisi laut di perairan sekitar Jambi terbilang tenang. Gelombang di wilayah Kuala Tungkal, Sadu, Mendahara Ilir, Nipah Panjang, dan Sabak Timur diperkirakan hanya setinggi 0,1 meter, tergolong aman untuk aktivitas pelayaran kecil.
Sebagai langkah antisipasi terhadap dampak kekeringan dan potensi kebakaran hutan-lahan (Karhutla) di musim kemarau mendatang, BMKG juga merencanakan operasi modifikasi cuaca (TMC) pada bulan Mei, September, atau Oktober 2025.
Program ini akan dikoordinasikan bersama BNPB, BPBD, dan pihak swasta, bertujuan untuk menambah curah hujan atau mengatur pola hujan agar risiko bencana bisa ditekan.
"Modifikasi cuaca adalah strategi mitigasi yang realistis. Kita tidak hanya menunggu alam bekerja, tapi juga aktif beradaptasi," tegas Nabilatul. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan