Baca Koran Jambi Ekspres Online

Dua Nelayan Tewas Disambar Petir Saat Cari Kerang di Laut Kuala Jambi

MELAUT: Nelayan asal Galesong yang sedang menyiapkan peralatan untuk melaut. ANTARA/Nur Suhra Wardyah.--

MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO-Langit kelabu dan hujan deras yang menyelimuti pesisir Kuala Jambi pada Rabu siang berubah menjadi tragedi bagi warga Kelurahan Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Dua nelayan muda tewas tersambar petir saat sedang mencari kerang di kawasan Beting Kuala Lagan, sementara tiga rekan mereka mengalami luka-luka.
Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 11.40 WIB, saat sekelompok nelayan tengah bersiap kembali ke pompong mereka setelah menghabiskan waktu mencari kerang di tengah laut.

Awan hitam mulai menggantung, angin bertiup kencang, dan suara gemuruh petir terdengar bersahut-sahutan. Tanpa peringatan, kilat menyambar tepat di lokasi mereka berada.
Dua orang di antara mereka tewas seketika di tempat. Korban pertama adalah Nasrullah, 31 tahun, warga RT 03 RW 01 Kelurahan Kampung Laut.

Korban kedua, Yudi Hidayatullah, baru berusia 23 tahun dan tinggal tak jauh dari rumah Nasrullah di Jalan Kalimantan.
Tiga nelayan lainnya selamat, namun tak luput dari luka. Rizky, 22 tahun, mengeluhkan nyeri di bagian mata dan tengkuk; Roby Ardiansyah, 21 tahun, mengalami bengkak pada kaki kirinya; dan Nirwan, 17 tahun, mengalami luka bakar di leher akibat sambaran listrik yang menyebar.

Mereka adalah warga satu lingkungan dengan para korban yang meninggal.
Setelah insiden tersebut, para korban segera dievakuasi oleh rekan-rekan mereka ke daratan.

Nirwan kini masih menjalani perawatan di Puskesmas Kampung Laut, sementara dua rekannya yang lain telah diizinkan pulang setelah mendapat pertolongan medis.
Kabar duka menyebar cepat di Kampung Laut. Warga berbondong-bondong mendatangi rumah duka untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga korban.

Tangis dan keheningan menyelimuti rumah-rumah yang kini kehilangan putra mereka.

Keluarga korban menyatakan akan memakamkan jenazah pada Kamis pagi dan menolak proses otopsi, menganggap kejadian ini sebagai takdir yang harus diterima.
Camat Kuala Jambi, Hermawan, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan mengingatkan masyarakat akan risiko cuaca ekstrem yang kerap melanda kawasan pesisir.

Menurutnya, kondisi geografis Kuala Jambi yang berada di tepian laut membuat aktivitas melaut selalu berisiko, terutama ketika cuaca buruk datang tiba-tiba.
Ia mengimbau para nelayan untuk lebih waspada dan senantiasa mengikuti perkembangan informasi cuaca sebelum turun ke laut.

Kejadian ini menjadi pengingat pahit akan betapa besarnya kekuatan alam dan betapa pentingnya langkah-langkah pencegahan demi keselamatan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan